Topik penutup tema menulis maraton kali ini bertajuk Games Lebaran Keluarga, eh...engeh saya baju gamis. Ternyata...games wkwkwk.
Usai menunaikan salat Idul Fitri, keluarga kecil kami bergegas menuju kediaman ibu. Perjalanan yang kami tempuh sekitar 12 kilometer dari rumah penulis.
Seperti sebelumnya, kami berkumpul untuk merayakan lebaran. Alhamdulillah, tahun ini Hari Raya Idul Fitri jatuh secara bersamaan. Ini momen yang patut di syukuri.
Sebagian orang, merayakan lebaran pertama cukup di rumah saja, Aktivitas tersebut sembari menunggu kunjungan sanak saudara. Berbeda dengan kami yang tak hanya menanti.
Di waktu senggang kunjungan kerabat, kami pergunakan untuk silaturahmi ke tetangga terdekat meski sesaat lantaran di tengah acara rombongan pertama kerabat suami berkunjung ke tempat kakak.
Belum lagi jika sanak saudara saya yang di luar kota bertandang secara bersamaan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kebetulan rumah kami hanya beda RT. Jadi, sudah dipastikan akan wara-wiri menyambutnya. Meski demikian, hati selalu riang hingga rasa lelah tiada kami rasakan. Orang Jawa bilang ati ono ne seneng. (Baca  hati adanya senang).
Dengan demikian, sepertinya nggak bakal ada agenda games lebaran keluarga. Piye jal, ujung rono ujung rene wae wis ngentekke wektu.
Akan tetapi, saya tidak akan melewatkan tantangan penutup Ramadan ini. Malam takbir saya menyiapkan permainan yang akan dimainkan Nak Nang.
Tebak isi amplop lebaran