Lebaran dan mudik merupakan dua hal yang tidak bisa terpisahkan lantaran momen di atas merupak hari yang ditunggu-tunggu masyarakat dan umat muslim di Indonesia.
Tradisi mudik pun saya rasakan sangat menyenangkan sekalipun keluarga kami tinggal di Kota se-Kabupaten.
Selama puasa Ramadan, saya belum pulang kampung sekalipun kami tinggal sangat berdekatan. Beberapa tahun terakhir, khususnya di bulan suci Ramadan kami memang jarang pulang.
Akhir pekan yang biasa kami gunakan untuk bertemu keluarga, semasa Ramadan digunakan untuk beribadah. Dan kemarin, keluarga kecil kami menyempatkan untuk mudik sejenak untuk berkumpul dengan keluarga.
Kenapa mudik sejenak?
Di tempat kami kebetulan belum libur, masih beraktivitas seperti biasa dan juga bebersih (Ruko). Hari Ahad kami manfaatkan untuk mudik sejenak, dan berbagi dengan keluarga serta kerabat jelang lebaran.
Kepulangan kami melewati tengah Kota Klaten lantaran memenuhi ajakan Nak Nang yang ingin melihat wajah baru Plaza Klaten berubah menjadi Klaten Town Square (Klatos).
Terlihat dari tempat parkiran depan Masjid Raya Klaten penuh. Dan benar saja, begitu kaki menginjak lantai dasar, terlihat berjubel pengunjung belanja busana.
Kami langsung menuju Outfit Celana GAB'S. Begitu mendapatkan yang dicari ogah berlama-lama meskipun saya sempat melirik gamis yang cukup menarik.
 **
Semula saya mengantre di kasa satu, sayangnya lambat bergerak hingga saya harus pindah ke kasa 5 yang tidak begitu padat.
Setelahnya saya mengitari separuh dari alun-alun Kota Klaten yang terkenal menjadi wisata keluarga. Adapun yang menjadi daya tarik tak lain tamannya. Pepohonan yang rindang membuat sejuk dan asri.
Â
**
Dalam perjalanan ke rumah ibu, saya sempat mengabadikan melalui video. Sayangnya video terpotong lantaran hujan tak merata.
Meski demikian, sekiranya unggahan yang saya sematkan mampu mengenalkan Destinasi Wisata Sepanjang Alur Mudik di sekitar tanah kelahiran penulis.
Pegunungan yang rindang, asrinya alam jauh dari polusi udara di tambah eloknya Taman Kuliner yang siap menyajikan aneka makanan tradisional hingga jajanan kekinian, diharap mampu mendongkrak ekonomi warga setempat.Â
Sayangnya, harapan itu timbul tenggelam seiring perputaran ekonomi yang kian melemah. Semoga ke depan akan lebih baik. Aamiin.
Â
#EksotismeKeindahanAlam
#SepanjangPerjalananMudik
#MysteryCallenge6
#DestinasiWisataSepanjangAlurMudik
#RamadanBercerita2024
#RamadanBercerita2024Hari29
#DiariRamadan
#ArtikelYuliyanti
#Klaten,08April2024
#Tulisanke-583
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H