Di Indonesia, sarung menjadi warisan budaya, dan menjadi bagian busana keseharian.
Sejauh yang saya ketahui, kain sarung terbuat dari bahan kain katun, dan sutera dengan beragam corak warna.
Sejarah sarung
Sarung merupakan pakaian dari komunitas pelaut di Semenanjung Malaysia, Sumatera dan Jawa.
Seiring berjalannya waktu, satu diperkenalkan di pulau Madura hingga sepanjang pantai utara Jawa. Masyarakat Malaysia mengenal sarung dengan nama Kain pelikat.
Pada umumnya, sarung dipakai pria ketika bersantai, salat, menghadiri suatu acara, pelengkap baju adat, hingga pertemuan akbar.
Nyatanya, sarung juga bisa dikenakan oleh wanita dalam beragam gaya. Anda bisa menyaksikan Kreasi Outfit Pakai Sarung.
https://www.instagram.com/reel/C5TDQvQB0C7/?igsh=MWVrOHFmZXdwM3ptdg==
***
Pernahkah Anda kaum emak-emak berkreasi outfit pakai sarung saat beraktivitas?
Sependek ingatan saya, dulu pernah menggunakan sarung untuk padu-padan mukena saat salat.
Kalau itu saya terinspirasi tetangga (wanita baya) saat salat mengenakan sarung dipadukan atasan mukena atasan.
Saya pun tertarik ingin mengenakan sarung, sesekali saya minjem sarung suami untuk salat. Dan, rasanya enak. Begitu longgar dan nyaman.
Hampir seluruh lapisan masyarakat mengenal sarung. Terlebih kalangan santri di pondok pesantren menjadikan sarung ciri khas pakaian umat Islam di tanah Air.
Menggunakan sarung begitu melekat dalam tradisi Islam di Indonesia lantaran mudah dipakai dan simpel dan bisa untuk nguri-uri budaya Jawi(Jawa). Selain itu, sarung banyak disukai lantaran ukurannya yang panjang mampu menutupi aurat.
# BeragamGayaOutfitSarung
#KreasiOutfitPakaiSarung
#KreasiOutfitPakaiSarung
#RamadanBercerita2024
#RamadanBercerita2024Hari24
#DiariRamadan
#ArtikelYuliyanti
#Klaten,03April2024
#Tulisanke-578
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H