Tidak bisa dipungkiri di era digital ini, internet dan teknologi komunikasi berkembang pesat mengubah pola kehidupan manusia.
Sebelumnya, kita berinteraksi dengan orang lain kapan pun dan di mana pun melalui tatap muka. Namun, seiring berkembangnya zaman, media sosial telah memperpendek jarak temu.
Dengan kata lain, pengguna media sosial layaknya sebuah pemukiman padat penduduk hingga menjadi sarana dilaturahmi.
Tema di atas mengingatkan saya pada secuil kenangan yang tidak menyenangkan tentang media sosial, sekira 4 hingga 5 tahun lalu. Meski tidak semua media sama, dan wajar jika terjadi hal yang positif dan negatif.
Â
Dinamika media sosial pula kerap menyajikan beragam warta layaknya di dunia nyata. Faktanya, warta yang bertebaran terkadang memicu perilaku tidak sopan.
Bahkan ada yang saling mengolok-olok, mencaci maki, mencari kesalahan orang lain dan lain sebagainya. Itulah mengapa puasa media sosial sangat diperlukan. Berikut manfaat puasa media sosial;
1. Terhindar dari penyakit hati
Dengan berpuasa media sosial akan mengurangi dan tidak mudah tertular penyakit hati, iri dengki, maupun perilaku yang bakal merugikan diri sendiri.
2. Pembentukan karakter yang mulia
Dengan berpuasa media sosial akan mengurangi penyakit hati. Terlebih sedang menunaikan puasa Ramadan ini, hendaknya bisa menjadi pelindung diri.
Bahkan mampu menumbuhkan sifat sabar dan tawakal, serta menahan emosi, bahkan berlapang dada memberi maaf kepada orang.
Pada bulan Ramadan yang penuh berkah dan ampunan ini, sebaiknya kita jadikan ajang pelatihan dan pembentukan karakter yang mulia, yakni melalui Puasa Media Sosial dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT (fokus ibadah).
#ManfaatPuasaMediaSosial
#RamadanBercerita2024
#RamadanBercerita2024Hari20
#DiariRamadan
#ArtikelYuliyanti
#Klaten,30Maret2024
#Tulisanke-574
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H