Kedua: Syukur dengan lidah
Syukur dengan lidah sama halnya mengakui bahwa semua nikmat yang kita terima bersumber dari Allah. Selain mengakui jua memuji atas kebesaran nikmat mengakui serta memuji pemberi-Nya.
Dalam konteks ini, sehubungan momentum memasuki bulan suci Ramadan, penulis diberi kesempatan untuk beribadah.Â
Melakukan serangkaian ibadah sunnah dan lain sebagainya sebagai wujud syukur atas karunia nikmat. Tentunya segala pujian tertuju kepada Allah.
Ketiga: Bersyukur dengan perbuatan
Bersyukur dengan perbuatan sama halnya menuntut penerima nikmat untuk merenungkan tujuan nikmat dianugerahkan.Â
Selanjutnya manusia diwajibkan merenung, serta dituntut untuk melakukan hal baik sebagai ungkapan terimakasih kepada Allah Swt.
Sebagai contoh, kita menjadi hamba pilihan hingga bertemu kembali dengan bulan Ramadan di tahun ini. Itu artinya, kita harus melakukan banyak kebaikan terkait moment di bulan tersebut.
Adapun kebaikan yang harus dijalani bagi orang muslim, hendaknya ia melakukan ibadah puasa, memperbaiki perilaku agar lebih baik, membuang atau mengurang tindakan huruk yang menjadi larangan Allah Swt.
Nah, itulah arti bersyukur menurut Guru Besar M. Quraish Shihab mengenai arti bersyukur. Semoga uraian ini menjadi pengingat diri yang masih fakir ilmu. Semoga tulisan inj bermanfaat bagi pembaca pula  menjadi tambahan pahala bagi kita.
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi Anda yang menjalankan.