Menurut sumber tersebut, buah nanas mampu mengurai daging hingga menjadi empuk saat dimasak.
Sayangnya, penulis tidak menulis secara detail. Misalnya, ketika melumuri daging dengan buah nanas yang diparut membutuhkan waktu singkat.(Atau hanya beberapa menit saja).
Sehubungan waktunya mepet, saya tidak mencari panduan lain,cukup dikira-kira saja. Marinasi daging sekira 20 menit. Alhasil, remuk redam si daging merah. Wis, kapok lombok. Hehe...
Gimana nggak kapok lombok, orang saya kembali mengolah daging menggunakan metode serupa, tapi taksama. Perbedaan terletak pada buah nanas.Â
Tips kedua saya menggunakan potongan buah nanas yang lebih kecil.
Caranya:Â
Kupas buah nanas, lalu potong melingkar setebal 1 cm, dan kecilkan lagi, lalu sedikit diremas agar keluar enzimnya. Kemudian dicampur dengan irisan daging, selanjutnya didiamkan selama 20-30 menit. Â
Tahap selanjutnya daging direbus bersama bumbu hingga matang (empuk). Dan hasilnya, cukup memuaskan. Dagingnya tidak hancur, tekstur empuk, dan rasanya enak.
Meski demikian, saya lebih suka masak daging menggunakan panci presto.
Menggunakan panci presto selain sudah terbiasa, saya mempunyai alasan tersendiri. Yakni, sewaktu-waktu bisa memasak tanpa harus menunggu bahan tambahan untuk mengempukkan daging.
 ***
Â
Mendengar pemaparan saya, adik senyum-senyum. Lantas si Bungsu menceritakan pengalamannya saat mengolah daging dengan menambahkan buah pepaya.