Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi: Teringat Masa Kecilmu

12 Januari 2024   21:24 Diperbarui: 13 Januari 2024   14:57 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Usai subuh hari ini, 12 Januari 2024, Nak Nangku sudah bangun terlebih dulu sebelum dibangunkan. Meski masih duduk di atas tempat tidur. Hari istimewa, berbeda dari biasanya.

Merasa begitu bahagia, kulantunkan lirik lagu Selamat Ulang Tahun, sambil mendaratkan dua ciuman di pipinya.

Bertepatan dengan hari ulang tahunmu, ibu sematkan doa untukmu. Semoga kau menjadi anak yang sholeh, senantiasa selalu sehat, diberi umur panjang, umur yang berkah lagi bermanfaat di dunia maupun di akhirat.

Baca juga: Puisi || November

Anakku tersayang! Harapan dan doa orangtua, berbaktilah pada orangtua, agama dan negara. Semoga hari-harimu dipenuhi kebahagiaan, ketentraman, dan sukses baik di dunia maupun di akhirat, Nak!

Teringat masa kecilmu, sewaktu ibu menimangmu. Dalam gendongan engkau merengek minta susu.

Kenangan masa kecil yang tak pernah terlupakan, saat kamu merangkak menuju rumah tetangga dekat, yang kita sebut sebagai Bude dan Pakde.

Ah, mungkin kau tak ingat, saat itu usiamu baru delapan bulan, kau merangkak ke rumah tetangga sebelah, lalu bersimpuh di depan Radio Tape dengan merk yang sangat populer.

Tubuhmu bertumpu pada dua kakimu, gayamu bersimpuh sungguh menarik, dan tatapan bola mata bulat itu fokus pada benda yang terpajang di meja. Bude tuan rumah tertawa terkekeh, ketika ibu kebingungan mencarimu.

Dan satu lagi, kau penakluk tangga, meniti 27 anak tangga menuju lantai dua milik tetangga yang memiliki elektronik serupa. Benar-benar hebat, Nak. Bapak dan ibu bangga.

Ah, masa-masa kecilmu sungguh lucu. Ibu tersenyum, bahagia, dan rindu jika mengingatnya. Mungkin, kau lupa, atau mungkin tidak mengingat masa itu.

Nyatanya, kini engkau telah beranjak dewasa.
Namun kisah ceria masa kecilmu, menumbuhkan warna-warni dalam hidupku, terpatri dalam sanubari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun