Terkait penyakit asam lambung, saya sampaikan di komunitas Penulis Berbalas yang saya ikuti. Dengan tujuan ada solusi dari kawan-kawan.
Dan benar saja, sesama Kompasianer merekomendasikan obat herbal yang pernah dikonsumsi kerabat dengan keluhan penyakit yang sama.Â
Mulai dari madu khusus GERD, kunyit madu dan telur olahan sendiri, serta beragam obat herbal saya konsumsi secara bertahap. Namun, hasil tidak sesuai yang diinginkan.
Ternyata Allah mempunyai rencana lain. Sejarah baru terukir dalam hidup saya lantaran sakit asam lambung berkepanjangan. Dan saya hanya bisa berbaring dalam pembaringan.Â
Penurunan berat badan
Bagi pasien seperti saya yang menderita sakit GERD, harus merubah pola hidup. Seperti yang telah saya paparkan di artikel sebelumnya.
Banyaknya pantangan makanan dan minuman, membuat saya harus ekxtra hati-hati. Pada suatu ketika ingin menggado telur sebagai asupan yang mengandung protein. Namun, tenggorokan susah menelan.
Makanan seperti tersangkut di tenggorokan, orang Jawa bilang "seret"(kering). Hampir semua makanan terasa demikian. Kecuali bubur.
Dan suami membelikan bubur lemu sebungkus, hingga dua bungkus tanpa lauk, apalagi sayuran. Bubur lemu terbuat dari beras dimasak encer dengan santan, garam, serta penyedap daun salam.
Di kampung, sebungkus bubur dihargai Rp 2000, dan itu tidak bisa saya habiskan dalam waktu sehari.Â
Setiap makan hanya mampu menampung dua hingga tiga sendok makan. Maka tidak heran jika saya mengalami penurunan berat badan hingga 5 kilogram. Tubuh pun lemah.