Pada suatu ketika, saya melihat alat pertukangan salah satu dagangan di toko berkarat.
Barang tersebut merupakan alat tukang manual tempo doeloe. Seiring berkembangnya zaman, beberapa barang lawas tenggelam tergerus oleh waktu.
Meski demikian, sesekali barang lama tersebut dibutuhkan segelintir orang. Contohnya mata bor kayu manual.
Sehubungan jarang laku dalam waktu lama, wajar jika piranti yang terbuat dari campuran besi mudah berkarat.
Memiliki barang dagangan malih rupa tentu tidak menyenangkan.
Terlebih jarang dibutuhkan membuatnya tampilan berbeda, membuat konsumen berpikir ulang untuk meminangnya. Adapun yang menjadi bahan pertimbangan adalah;
Barang rusak dan berkarat tidak menarik
Pada umumnya, barang rusak dan berkarat tidak dilirik lantaran tampilan kurang menarik. Konsumen lebih memilik barang kondisi bagus tanpa cacat.
Dengan begitu, mereka akan puas dengan hasil buruan. Namun, jika terpaksa harus membeli yang berkarat, ia akan menawar dengan harga di bawah pasaran(atau sesuai kesepakatan).
Nilai jual menurun
Barang yang sudah berkarat atau rusak tentu tidak bernilai. Bisa dibilang nilai jual menurun. Jika dijual di bawah harga, maka pedagang akan rugi.
Seandainya didiamkan, justeru menambah parah keadaan. Dalam hal ini sebagai penjual harus bijak dan pandai mengolah.
Sebagai contoh, sekira barang dengan kondisi bagus dibandrol Rp 10.000, maka untuk harga yang rusak dipangkas mulai 5 hingga 10 persen, atau kembali modal.Â
Namun, jika bertemu konsumen pintar, ia akan minta potongan harga hingga 50 persen. Hal ini bisa menyebabkan kerugian kian membengkak.
Supaya dagangan laku hingga tidak merugi, pemilik harus memiliki tips jitu agar penampilan barang kembali menarik, harga pun standar.Â
***
Belum lama ini, anak saya sepulang sekolah mengeluhkan celana pramuka yang sobek.
"Buk, celanaku bedah. Tolong jahitin! Lihat nih, sobeknya selebar ini."
Tutur Nak Nang memperlihatkan celana robek sembari melongokkan wajahnya di area lubang.
"Lho....habis pencak silat to, Le? Sampai-sampai celanamu sobek selebar telapak tangan." Balas saya setelah mengamati pesak celananya. Â
Pesak celana merupakan bagian di antara selangkangan yang melingkar ke atas. Bagian ini paling rawan jika pemakai terlalu aktif.
"Owalah Le..., jarum jahitnya malah patah."
Anak saya buru-buru memasang wajah masam. Sebab, esok hari baju masih dipakai.
"Wis, nanti dibawa ke tukang jahit wae. Jahitan lebih rapi dan kuat." Sambung suami.Â
Malam itu beliau langsung ke rumah Mbak (R) penjahit yang tempat tinggalnya berjarak beberapa meter dari kediaman kami.
Beruntung tuan rumah berada di tempat, pula berkenan menjahitkan. Keesokkan harinya, celana beliau antarkan.
Beberapa hari kemudian, saat mengunjungi ibu, saya menceritakan tentang jarum yang patah. Kemudian beliau memberi 3 Â buah jarum jahit.
Ibu sering menjahit bajunya yang sobek ringan, maka tak heran jika persediaan jarumnya banyak. Sayangnya, jarum tersebut berkarat, beliau selalu mengerok karat menggunakan pisau kecil.Â
Saya pun matur pada beliau, jika pernah membersihkan karat menggunakan bahan pelengkap masakan, yaitu asam cuka pelengkap acar. Caranya pun mudah, barang yang berkarat cukup direndam hingga karatnya luruh.Â
Dulu, saya saat mempraktikkan usai beraktivitas(sore hari) maksud hati ingin membiarkan beberapa jam kemudian, justeru kelupa-an hingga malam berganti.Â
Wadah yang saya jadikan tempat merendam sudah dipenuhi buih karat cokelat kehitaman. Lantas bersegera mencuci menggunakan sabun pencuci piring, dan mengelap dengan kain kering.
Lantas barang disimpan di book kontainer yang terbuat dari bahan plastik. Dan, 25 November lalu saya cek ulang, barang masih bersih jauh dari karat.
Nah, berdasarkan dua pengalaman di atas, izinkan saya menulis pengalaman pribadi tentang cara membersihkan karat dengan satu bahan asam cuka.
Sayangnya, semua tahapan proses peluruhan karat di sebagian hilang. Hanya menyisakan hasil akhir yang tersematkan. Meski demikian, saya masih menyimpan dokumen peluruhan karat pada jarum jahit.Â
Berikut, langkah-langkahnya:
3 biji jarum jahit berkarat
3 sdm cuka, atau secukupnya
2 lbr tisu wajah
Perlengkapan
Kotak kecil untuk merendam jarum
Langkah-langkahnya:
1. Siapkan kotak kosong, masukkan jarum ke dalamnya. Tuang cuka hingga membuat jarum terendam biarkan semalaman, atau karat luruh.
2. Setelah noda hilang, keluarkan barang yang direndam, sisihkan di atas kain atau tisu wajah. Bisa juga mencuci dengan sabun pencuci piring jika barang tersebut berukuran lebih besar. Kemudian dibersihkan dengan kain kering.
3. Setelah kering, barang bisa disimpan di tempat yang aman agar terhindar dari kotoran lainnya.
Nah, mudah kan caranya? Barang yang tersebut kembali bersih dan nyaman untuk digunakan.
Sekian dari saya, semoga bermanfaat. Selamat mencoba.
#CaraMembersihkanKarat
#KaratLenyapDalamSekejap
#ArtikelYuliyanti
#Tulisanke-518
#Klaten, 27 November 2023
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H