Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Sederhana Membersihkan Noda Membandel di Pakaian

1 Oktober 2023   17:51 Diperbarui: 2 Oktober 2023   20:25 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Hijab Pink yang Terkena Noda pelumas. Dokpri Yuliyanti.

Berbagi kebaikan tidak hanya indah, namun juga membawa manfaat bagi sesama. Meski sekecil apa pun kebajikan, tetap menjadi ladang pahala. Insyaa Allah.

***

Salam sejahtera Pembaca Kompasiana yang berbahagia. Doa saya semoga di mana pun Anda berada, senantiasa dalam keadaan sehat. Aamiin.  

Kali ini penulis kembali hadir berbagi cerita, tentang pengalam yang mungkin pembaca belum pernah alami. 

Pernahkah Anda mengalami sebuah kejadian yang seharusnya membuat hati riang, namun pada akhirnya kurang menyenangkan?

Sebagai contoh saat temu keluarga, namun ada hal kecil yang membuat penampilan tak nyaman, lantaran salah satu pakaian terkena noda?

Apalagi jika kotoran tersebut tak mudah dihilangkan? Tentu membuat sedikit resah. Hal semacam itu pernah saya alami. Adakah rasa kecewa? Pasti. Lantas ber "andai-andai". 

Andai saja saya lebih berhati-hati, tentu kejadian itu tidak seharusnya terjadi. Dan masih banyak lagi. Lantas, jika sesuatu sudah terjadi, apa yang harus diperbuat? Mencari solusi.

Baiklah, kali ini izinkan saya menulis pengalaman tentang  Cara Sederhana Membersihkan Noda yang membandel di Pakaian. 

Tips yang saya terapkan tepatnya pada pertengahan Mei 2023 tersebut, bagi saya sangat bermanfaat. Sayang jika tidak dibagikan. 

Ibarat pohon, hanya tumbuh, tetapi tak beranting, apalagi berdaun lebat hingga berbuah.

Maka, saya ingin membagikan lewat tulisan. Berharap kebaikan tersebut membawa sisi positif, jua manfaat kepada orang lain.


***


Pada kala itu, saya, suami beserta keluarga Kakak dan adik menghadiri sebuah undangan. Salah satu kerabat jauh mempunyai hajat, peringatan (1000 hari wafatnya anggota keluarga).

Di tempat kami memang masih kental dengan tradisi "nyumbang atau jagong" yang lebih populer dengan sebutan kondangan. 

Begitulah salah satu cara merekatkan kekerabatan. Meski jauh, tentu akan meluangkan waktu temu saling membantu.

Bantuan tersebut bisa berupa tenaga, uang, beras, serta keperluan dapur lainnya. Meski bantuan tersebut tak seberapa, setidaknya bisa meringankan pula mempererat hubungan.

Sehubungan keluarga kami berpencar, seperti biasanya selalu berkumpul di rumah kakak ipar. Dan, sebelum sampai di sana, terlebih dulu saya berkunjung ke rumah ibu.

Tujuan selain menjenguk beliau, jua bertukar kendaraan roda empat yang kami titipkan. Maklum, di rumah belum ada garasi khusus. Hehe...

Nah, saat menaiki kendaraan bak terbuka dari rumah menuju kediaman ibu, kerudung saya terkena noda. Sepertinya kain terjepit pintu atau semacamnya hingga membuat kotoran gemuk (pelumas oli yang berbasis minyak) membekas lekat di beberapa tempat.

Beruntung saat itu hajatan berlangsung pada malam hari, sehingga noda tersembunyikan. Dan, keesokan harinya, saya berniat menghilangkan kotoran dengan minyak tanah. Akan tetapi persediaan habis.

Lantas saya mencoba bahan lain, yakni pasta gigi. Dulu pernah membaca sebuah artikel, jika noda sulit dibersihkan dengan sabun cuci, maka bisa hilang berkat sentuhan pasta gigi.

Caranya pasta gigi dioleskan pada noda, lalu dikucek dalam keadaan kering. Namun, setelah saya praktikkan, noda tetap membandel.

Menunggu ide lain datang, akhirnya kerudung hanya saya gantungkan di sudut kamar mandi.

Selang beberapa hari, ketika saya hendak memasukkan pakaian kotor ke mesin cuci, tetiba ingat hijab yang ternoda. Terbesit untuk menguji dengan cairan pencuci piring.

Ya, namanya usaha, tak ada salahnya, kan?

Pengalaman ini mengingatkan saya ketika membersihkan celana sekolah Nak Nang yang terkena tinta cair. Membersihkan dengan bahan yang tak jauh dari dapur. 

Namun, saat ini penulis tidak akan mengulasnya. Insyaa Allah pada anggitan selanjutnya.

Kembali ke judul, setelah saya praktikkan, noda yang semula membandel pun hilang. Alhamdulillah.

Pembaca ingin tahu?
Berikut langkah-langkahnya:

Foto hijab pink yang ternoda oli. Dokumen Yuliyanti 
Foto hijab pink yang ternoda oli. Dokumen Yuliyanti 

1. Kain yang terkena noda, ditetesi dengan cairan pencuci piring(sunlight) kemudian dikucek secara perlahan hingga noda hilang.


2. Langkah kedua: Selanjutnya rendam dengan deterjen bubuk maupun cair selama 5-7 menit. Kucek perlahan hingga semua kotoran luruh.


3. Bilas kembali sembari dikucek hingga airnya bening. Lakukan secara berulang sampai air tiada berbusa.

Foto menjemur hijab. Dokumen Yuliyanti
Foto menjemur hijab. Dokumen Yuliyanti


4. Selanjutnya, jemur cucian dengan cara dibalik. Bagian luar di dalam. Begitu pun sebaliknya. Jika cara mencuci menggunakan mesin cuci yang sekaligus mengeringkan, saat menjemur tidak perlu lama apalagi hingga seharian.


Dan, jika sudah kering baiknya dipulung (diambil dari tempat jemuran) supaya warna kain tidak mudah pudar.

Nah, kesimpulan saya, cara menghilangkan noda yang membandel di pakaian ternyata tidak sulit, apalagi memerlukan modal banyak. Cukup menggunakan bahan yang ada di dapur, masalah kelar.

Sekian dari saya, semoga bermanfaat. Salam sehat jiwa raga, terima kasih sudah setia singgah membaca.

#CaraMembersihkanNoda
#NodaMembandel
#ArtikelYuliyanti
#Tulisanke-504
#Klaten, 10 September 2023
#MenulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun