Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Manfaat Daun Gamet untuk Tulang Nyeri dan Bengkak

5 Mei 2023   21:27 Diperbarui: 16 Mei 2023   16:25 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumput liar( daun gamet) tumbuh lebat. Dokumen yuliyanti.

Nama Ibu Ida Dayak menjadi perbincangan ramai di media sosial beberapa bulan terakhir.


Beredarnya sosok wanita yang kerap menggunakan pakaian serta ornamen khas Dayak tersebut, bisa menyembuhkan berbagai penyakit melalui pengobatan alternatifnya.

Bicara soal pengobatan alternatif, mengingatkan beberapa peristiwa yang di alami ibu dan penulis. Baiklah, izinkan saya menulis beberapa kisah seputar ramuan herbal keluarga.

Kisah pertama: Di awal tahun 2023, ibu jatuh di pekarangan rumah ketika hendak menanam bonggol singkong(batang pohon ketela).

Menurut beliau, saat menancapkan gandar ketela, tanah yang diinjak gembur sebelah, sehingga membuat kakinya terperosok hingga jatuh layaknya orang sujud. Lutut pun membentur batu.

Seketika menjadi lembam dan bengkak. Setelah dibersihkan dengan air hangat, ibu mengolesi dengan salep khusus nyeri sendi.

Selain itu, ibu juga mengurut di bagian kaki dan sekitar lutut secara perlahan. Rasa sakit yang beliau rasakan hingga beberapa hari membuatnya berselonjor jika menunaikan ibadah.


Selain salep, saya pun membelikan "obat dalam" (kapsul) di apotek terdekat. Namun, masih terasa sakit dan bengkaknya belum kempes.

Beberapa hari kemudian, beliau mengunjungi keluarga kecil kami, khususnya menengok keadaan saya pasca kambuh asam lambung.

Setiap ibu berkunjung entah bermalam atau tidak, beliau menyempatkan ke kebun belakang. Selain melihat-lihat tanaman, sesekali juga membersihkan rerumputan untuk pakan ternak.

Nah, saat bebersih, beliau menemukan rumput liar yang diketahui bernama (daun gamet). Pohonnya kecil tumbuh menjalar nan lebar. 

Setiap tangkai memiliki tiga daun kecil, buahnya menyerupai buah kapas sebesar tusuk gigi meruncing.

Seketika ibu teringat seseorang yang pernah membantu meracik daun gamet untu menyembuhkan tulang.

Dahulu kala, sewaktu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, desa kami mempunyai sesepuh ahli tulang, sebut saja Mbah W(almarhum). 

Beliau pandai menyembuhkan patah tulang, tulang melengse(bergeser), dan lain sebagainya yang berhubungan dengan sendi-sendi.

Cara beliau menyembuhkan dengan daun gamet. Tanaman liar tersebut dicampur rempah dapur yang dihaluskan. 

Kemudian mengurut secara perlahan serta membalurkan ramuan di area yang sakit dan sekitarnya. Dalam hal ini tentu saja ada doa yang diamalkan guna mendapat kesembuhan.

Semasa Mbah W sugeng(hidup), beliau mempunyai asisten perempuan yang membantu meracik ramuan pula melayani tamu yang berobat hingga majikannya berpulang ke rahmatullah.


Dari asisten tersebut, ibu mengetahui manfaat daun gamet. Melihat jenis tanaman tersebut, ibu merasa diingatkan, seketika langsung mengambil beberapa tangkai.

Sisanya ditandai dengan potongan bata merah dan kotak kayu agar tidak dicabut orang lain. 

Menurut ibu, tumbuhan gamet itu tergolong langka, tidak mudah mendapatkan sekalipun di pegunungan dekat rumah.

Daun gamet yang dimaksud ibu membuat saya penasaran. Kemudian berselancar untuk mencari kepopulerannya. Tetapi belum menemukan. Mungkin di suatu tempat, tumbuhan tersebut mempunyai nama lain.

Ah, lupakan namanya, ketahui saja manfaatnya. Hehe....


Setelah ibu mengambil dan meracik ramuan tersebut, seketika itu juga langsung dibalurkan ke lutut yang sakit.

Beberapa jam kemudian beliau merasa lebih enakan. Ya, hanya dengan ketiga bahan, bengkak mengecil(kempes) rasa sakit pun hilang. 


Cara tersebut ibu lakukan hanya dalam hitungan jari, tidak lebih dari 3 kali. Dan hasilnya sangat memuaskan. Alhamdulillah, atas kehendak Allah, bengkaknya kimpes( mengecil) lutut pun sembuh. 

Saya pun bilang kepada ibu, jika mencar nama "gamet di internet tidak menemukan. 

"Ah, lalekno jenenge, dingerteni wae manfaatte." 

Kalimat di atas mempunyai arti ("Ah, lupakan namanya, ketahui saja manfaatnya." Kata beliau sambil tertawa.

Kisah kedua, pada hari Selasa 02 Mei lalu, tetiba saya merasakan pergelangan tangan kiri sakit yang teramat sangat. Selain nyeri, jua terasa kaku. Bahkan harus mengangatnya jika ingin menggerakan. 

Selain sakit sendi, kepala pusing, perut mual. Sehubungan sedang berpuasa, maka lebih memilih menghabiskan waktu untuk tidur siang hingga lewat asar.

Selain mengoleskan salep, jelang tidur saya menyematkan koyo terapi, jua mengurut dengan minyak tawon. Namun hingga hari berganti, sakit belum juga pergi. 

Keesokan harinya, saya teringat sisa ramuan yang digunakan ibu sewaktu lututnya bengkak.

Racikan tersebut masih tersisa sekitar satu sendok teh dan tersimpan di lemari es dalam wadah tertutup. Batin saya, bismillah semoga menjadi jalan kesembuhan, selanjutnya saya bubuhkan di siku lalu menutupnya dengan kain kasa (diperban).

Sisanya dibalurkan hingga pergelangan tangan. Alhamdulillah, siang hari sudah berangsur membaik. Dan hari ini, Jum'at 05 Mei sudah bisa beraktivitas. Sakit di siku pun lenyap.

Berikut bahan ramuan yang dibutuhkan:

7 tangkai daun gamet, potong kecil, sisihkan antara batang dan daunnya

1/2 sdt adas pulowaras

Sepucuk sdt garam

50 ml air untuk melumatkan, jika diperlukan

Pelengkap:

Alat tumbuk dan toples

Ada pun cara membuat ramuan tersebut sangatlah mudah:

Tahapan merabu daun gamet, dokumen Yuliyanti
Tahapan merabu daun gamet, dokumen Yuliyanti

1. Jika kita hendak melakukan apa pun terlebih untuk obat, hendaknya didahului dengan basmallah dan doa saat memetik daun. 

Kemudian cuci bersih, potong-potong kecil, pisahkan daun dan gagang agar mudah dihaluskan dengan media lumpang atau sejenisnya(1,2).


2. Tumbuk ranting terlebih dulu, setelah halus tambahkan rempah adas pulowaras, garam dan sedikit air untuk melumatkan jika diperlukan(3). Setelah halus, tambahkan daunnya, tumbuk lagi hingga halus. Sisihkan(4).

Ramuan daun gamet halus. Dokumen Yuliyanti 
Ramuan daun gamet halus. Dokumen Yuliyanti 

3. Setelah halus bahan bisa dijadikan dua bagian, sebagian dibalurkan di satu titik menggunakan perban(kain kasa) kemudian sematkan hansaplast agar tidak lepas. Bisa juga dengan membalurkan di area yang terhubung dengan luka. Sisanya disimpan untuk pengobatan berikutnya.

Ramuan gamet siap dibalurkan, dokumen Yuliyanti.
Ramuan gamet siap dibalurkan, dokumen Yuliyanti.


Nah, itulah sepenggal kisah tentang testimoni obat herbal dengan menggunakan dedauan atau tanaman liar yang tumbuh di alam sekitar.

Rumput liar( daun gamet) tumbuh lebat. Dokumen yuliyanti.
Rumput liar( daun gamet) tumbuh lebat. Dokumen yuliyanti.

Mungkin di antara pembaca tidak mengetahuinya. Semoga dengan artikel ini bisa bermanfaat bagi sesama.

Paling tidak bisa menjadi obat alternatif atau pertolongan pertama kala darurat sebelum tiba di pusat pelayanan kesehatan. Dan apa pun jenis obat tersebut sebagai ikhtiar, sedangkan kesembuhan milik Allah Swt. Jadi, jangan lupa selalu berdoa.

Berikut saya sematkan link video dari kanal youTube penulis. Monggo jika berkenan singgah.



Sekian dari saya, salam sehat selalu. Terima kasih sudah singgah.

#RamuanHerbal
#ObatTradisional
#RumputLiar
#DaunGamet
#UntukTulang
#ObatNyeriSendi
#ArtikelYuliyanti
#Tulisanke-471
#Klaten, 05 Mei 2023
#MenulisdiKopasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun