Nah, saat bebersih, beliau menemukan rumput liar yang diketahui bernama (daun gamet). Pohonnya kecil tumbuh menjalar nan lebar.Â
Setiap tangkai memiliki tiga daun kecil, buahnya menyerupai buah kapas sebesar tusuk gigi meruncing.
Seketika ibu teringat seseorang yang pernah membantu meracik daun gamet untu menyembuhkan tulang.
Dahulu kala, sewaktu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar, desa kami mempunyai sesepuh ahli tulang, sebut saja Mbah W(almarhum).Â
Beliau pandai menyembuhkan patah tulang, tulang melengse(bergeser), dan lain sebagainya yang berhubungan dengan sendi-sendi.
Cara beliau menyembuhkan dengan daun gamet. Tanaman liar tersebut dicampur rempah dapur yang dihaluskan.Â
Kemudian mengurut secara perlahan serta membalurkan ramuan di area yang sakit dan sekitarnya. Dalam hal ini tentu saja ada doa yang diamalkan guna mendapat kesembuhan.
Semasa Mbah W sugeng(hidup), beliau mempunyai asisten perempuan yang membantu meracik ramuan pula melayani tamu yang berobat hingga majikannya berpulang ke rahmatullah.
Dari asisten tersebut, ibu mengetahui manfaat daun gamet. Melihat jenis tanaman tersebut, ibu merasa diingatkan, seketika langsung mengambil beberapa tangkai.
Sisanya ditandai dengan potongan bata merah dan kotak kayu agar tidak dicabut orang lain.Â
Menurut ibu, tumbuhan gamet itu tergolong langka, tidak mudah mendapatkan sekalipun di pegunungan dekat rumah.