Singkat cerita, waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Mbak Eva, sepupuku datang bersama keluarga besarnya. Terdiri dari  ketiga anak serta 5 orang cucunya.
Setelah menyambutnya, aku dan suami menyiapkan minuman teh hangat serta es sirup yang simple untuk anak cucunya.Â
Tidak ketinggalan kue-kue dan kacang mete yang super gurih melengkapi meja makan.
"Ayo, monggo dicicipi hidangannya!" Pintaku sembari mendekatkan beberapa piring yang berisi cemilan.
Arya, cucu anak pertama Mbak Eva, lebih dulu memindahkan piring berisi kacang mete ke pangkuannya.
Sedangkan anak kedua Rina, membawa sepiring untuk disantap dengan buah hatinya.
Tersisa si Bungsu, ia hanya sesekali nyemil bersama kedua orang tuanya. Karena buah hatinya sibuk bermain mobil-mobilan.
Tetiba Arya membisikkan sesuatu di telingaku, "Tante, kacang metenya gurih banget. Masih nggak? Ini, piringnya, ko...song, hehe...."
Katanya diiringi tawa renyah, wajah imutnya sedikit merah membuat saya terkekeh, lalu berbisik....
"Habis, Le."
Dan Arya hanya garuk-garuk kepala, selang beberapa menit, ia telah menukar piringnya dengan kacang mete bagian neneknya yang sedang berbincang dengan kerabat lain.