Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan Lebih Bermakna Dengan Belajar Lebih Baik

1 April 2023   21:54 Diperbarui: 1 April 2023   21:58 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Ramadan lebih Bermakna dengan Belajar Lebih Baik dari Hari ke Hari

Pada suatu ketika, saya dan suami berbincang seputar Puasa Ramadan yang akan segera datang. Awalnya saya mengutarakan keluhan "mendadak sering lapar," seputar masa pemulihan dari kambuhan sakit asam lambung.

Suami pun menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada saya, "Jika mampu berpuasa sekalipun hanya beberapa jam, lakukan kewajibanmu! Tetapi jika tidak kuat jangan dipaksakan." Kata beliau membuat hati sedikit tenang.

Pada kesempatan lain, adik perempuan melontarkan pertanyaan kepada saya. Tanyanya, "besuk puasa nggak, Yu?"
Yu, yang ia maksud adalah panggilan "Mbak" bagi orang Jawa.

Lantas saya menjawab dengan, "Bismillah, nawaitu." Arti dari ucapan tersebut adalah, dengan menyebut nama Allah, aku berniat." Ya, saya berniat Puasa Ramadan, karena Allah Ta 'ala.
 
Begitu mendengar jawaban saya, saudari mengaminkan. Lanjutnya, "semoga puasanya lancar, amiin."

Keluarga tahu dan paham jika saya memutuskan sesuatu bukan tanpa alasan. Jika sudah berniat dan di tengah jalan merasa tidak mampu, maka tidak akan memaksakan diri.

Sebab, Allah tidak membebani umat-Nya di luar batas kemampuannya. Dan jika saya mampu berpuasa sehari penuh, itu merupakan berkah di bulan yang mulia ini. Inysaa Allah.

***

Pertanyaan yang sama pun dipertanyakan teman sesama Kompasianer asal Kota Samarinda, Mbak Siska Aryati. Suatu hari beliau menghubungi saya lewat panggilan seluler.

Beliau tahu kondisi yang saya alami beberapa pekan terakhir. Tentang perut seketika lapar, dan jika tidak segera diisi, rasanya mual ingin muntah. 

Mbak Siska pun berpendapat sama dengan suami saya. Serta menyarankan, ["Mbakyu, kalau berniat puasa, pas nyiapin sahur, ikut sahur sekalian wae. Jika terjadi perut mual dan nyeri, jangan dipaksakan ya! Wis, semoga puasane lancar. Aamiin.]" Kata beliau sebelum menutup panggilan dengan salam.

Selain dukungan dan doa dari keluarga, di beberapa grup komunitas yang saya ikuti selalu minta didoakan sesama teman se-komunitas. Dengan harapan doa yang dipanjatkan menembus langit hingga dikabulkan Allah SWT.  

Mengapa saya minta didoakan?


Terkait keluhan yang saya tulis di atas, saya minta didoakan agar Allah menyembuhkan, memulihkan keadaan diri lahir batin. 

Sehingga saya bisa menunaikan ibadah. Serta memaknai datangnya bulan suci ramadan dengan belajar agar menjadi insan yang lebih baik.

Bulan suci Ramadan adalah bulan mulia di antara sebelas bulan lainnya dalam kalender Islam. Saking istimewanya umat muslim berlomba-lomba dalam kebaikan. 

Terus belajar dan belajar memperbaiki diri agar menjadi insan yang lebih bertakwa dalam menjalankan perintah-Nya.

Adapun perintah ketetapan bulan Ramadan telah tertuang dalam kalam Allah. Salah satu ketetapan menjalankan puasa Ramadan tertulis dalam surah Al-baqarah ayat 183-184.

Tangkap layar Surat Al-Baqarah ayat 183-184. Dokumen Yuliyanti
Tangkap layar Surat Al-Baqarah ayat 183-184. Dokumen Yuliyanti


 
Diwajibkan berpuasa


Sesuai ketetapannya, bagi umat Islam diwajibkan berpuasa, memperbanyak amalan lain seperti bersedekah, salat malam, serta memperbanyak membaca Al-quran sebagai bentuk pendekatan diri pada Allah SWT.

Serangkaian ibadah tersebut jika dilakukan dengan ikhlas, maka akan mendatangkan pahala berlipat ganda. Selain mendapat pahalanya bulan suci Ramadan, pula akan mendapatkan keistimewaan pada bulan tersebut.


Adapun beberapa keistimewaan di bulan Ramadan sebagai berikut:

1.Turunnya Al-Quran di Bulan Ramadan


Kenapa kita dianjurkan memperbanyak amalan di bulan Ramadan. Salah satunya membaca Al-Quran?

Karena Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadan dan menjadi landasan serta petunjuk bagi manusia.


Keistimewaan bulan Ramadan terbagi menjadi tiga bagian. Pada sepuluh hari pertama mendapat rahmat dari Allah SWT, kesepuluh hari kedua mendapatkan ampunan( maghfiroh), serta sepuluh hari terakhir terbebasnya dari api neraka. 

Terdapat Malam Seribu Bulan

Keistimewaan lain pada bulan Ramadan adalah, terdapat malam seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar. Maka, untuk mendapat keberkahan kita harus perbanyak ibadah serta memperbanyak membaca Al-Quran.


Dilipatgandakan Pahala


Keitimewaan lainnya adalah, barang siapa yang memperbanyak amalan ibadah tersebut, maka Allah SWT, akan melipatgandakan pahala-Nya.

Terkabulnya Doa


Keistimewaan lain dari bulan Ramadan adalah, terkabulnya doa. Barang siapa yang meminta dengan tulus, insyaa Allah doa-doa tersebut dikabulkan.

Mendisiplinkan waktu bangun pagi



Ketika Ramadan tiba, kita tentu akan dituntut bangun lebih dini untuk menyiapkan menu sahur.

Saya pribadi sebagai ibu rumah tangga akan bangun lebih dini guna menyiapkan menu sahur. Kebiasaan tersebut secara tidak langsung akan mendisiplinkan diri bangun lebih dini.

Jadi, saat kita menyempatkan waktu untuk sahur, secara tidak langsung kita juga dididik disiplin bangun lebih pagi agar bisa menjadi motivasi untuk beraktivitas mencari rezeki yang halalan dan toyyiban.

Ada Nilai Keberkahan  

Saya akan menulis apa yang disampaikan Ustadz Qod'liyul Husna(Pak Qodil) sewaktu beliau mengisi tausiah Ahad pagi sepekan lalu. 

Beliau berpesan agar kita tidak meninggalkan makanan sahur saat puasa sunah maupun wajib..
Sebab, selain sebagai kekuatan, ada nilai keberkahan di setiap suapan.

Penulis menulis artikel ini untuk dijadikan pengingat pula motivasi diri, untuk memaknai serta menggunakan momen Ramadan sebagai pembersih hati agar menjadi insan yang lebih baik lagi. Aamiin.

Terima kasih sudah singgah.

Referensi 1,  2

Samber THR 2023 Ke-01

#SamberTHR
#Samber THR
#CaraMemaknaiRamadan
#THRKompasiana
#ArtikelYuliyanti
#Tulisanke-439
#Klaten, 01 April 2023
#MenulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun