Pertama: Ambil selembar kulit lumpia, tuang 1 sendok makan isian di pinggiran kulit (1). Lipat kulit lumpia supaya menutupi isian (2). Lipat juga sisi kanan dan kiri membentuk amplop (3).Â
Olesi pinggiran dalam kulit dengan cairan tepung, lalu rekatkan sedikit ditekan agar terlihat ramping dan padat. Lakukan berulang hingga kulit dan isian habis (4). Bagi dua, sisihkan.
Kedua: Panaskan panci pengukus, susun sebagian lumpia ke dalam loyang yang sudah diolesi margarin. Tutup panci alasi dengan kain serbet agar tetesan uapnya tidak membasahi lumpia. Kukus selama 20-25 menit. Setelah matang, matikan kompor. Buka tutup dandang. Agar tetap hangat, diamkan lumpia di dalamnya (5&6).
Ketiga: Panaskan minyak secukupnya dalam wajan. Setelah panas merata, masukan satu persatu lumpia. Goreng lumpia hingga berubah warna, balik-balik supaya matang merata atau berwarna kecokelatan. (7 & 8).Â
Setelah matang matikan kompor, angkat lumpia dan tiriskan. Siapkan piring saji, susun lumpia putih dan cokelat dalam piring. Sajikan selagi hangat.
Ini dia, penampakan lumpia putih dan cokelat yang memikat.
Rasanya tidak sabar menunggu dan ingin segera menyantap. Sehubungan saya masih membatasi olahan berminyak, maka hanya mencicipi sepotong cemilan goreng. Hmmm... kriuk-kriuknya lumpia berasa sampai ke tetangga. Beneran. Hehe.... Rasanya "gurih pas" di lidah saya. Ya, rasa ini favorit banget.
Setelah beberapa saat terlena dengan krenyesnya lumpia goreng, saya pun beralih mencicipi si putih yang menawan. Satu dua tiga--- hmmm...rasa-rasanya tidak kalah dengan si cokelat. Justeru dalam olahan ini sedikit unik, rasa kulit lumpia seperti khas bakso pentol yang (sedikit kenyal) tetapi enak. Nyam-nyam...habis sendirian perut pun kenyang. Hehe....