Ketika rintik hujan merajai
segenap bumi di Maret ini
Airnya mengaliri setiap kelok kali
Hingga menganak sungai
Sebelum pada akhirnya bermuara
Seperti kisah kita memancar
kian erat takkan memudar
Meski sang bayu menyerbu
Langit pun mencurahkan air tiada menghitung waktu
Semenjak pagi hingga malam mengganti
Aku teringat beberapa warsa
Ketika rintik hujan datang tiba-tiba
dan kita berteduh di sana
Seakan menjadi saksi keabsahan kisah suci
Dan kau ingin menyempurnakan kisah ini
Baca juga: Puisi: Amarah Hujan
#KetikaRintikHujan
#PuisiYuliyanti
#TulisanKe-429
#Klaten, 20 Maret 2023
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Hujan Bertandang, Payung Hitam Berantakan
Baca juga: Puisi: Kabar Banjir
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!