Beberapa tahun kemudian, kami ada rezeki berlanjut membangun sepanjang 17 meter dengan atap dak beton. Lengkap dengan ruang tamu, kamar, dapur dua toilet dan kolam ikan.
Beberapa kerabat jauh yang menjenguk saya beberapa pekan lalu merasa nyaman serta kagum dengan rancangan suami.
Selain kerabat, komentar salah satu tamu yang duduk di ruangan tersebut mengatakan kerasan( betah) "Bu, daleme edum,"Â [ Bu, Rumahnya sejuk]. Alhamdulillah.
Selain itu, ada kolam berukuran 3 ×3 dirancang los tanpa dak beton di bagian atas. Kolam tersebut menyatu dengan dapur.
 Sehubungan kami mempunyai usaha kecil-kecilan di bidang material, dulu saat membangun ruko tidak sembarangan memilih bahan.
Bahan galian berupa batu hitam dan split. Semen menggunakan produk brand nasional.
Sebagai pagar bumi serta tiang(tulangan dan balok) kami menggunakan besi standar SNI. Tingkat kebesaran mulai 8,10,13 polos dan ulir disesuaikan media yang dibangun.
Begel kolom pun menyesuaikan. Begitupula bahan tembok dinding lantai bawah menggunakan bata merah.