Sabtu, 10 Desember 2022 lalu, suami membeli dua bungkus mie ayam, kemudian membaginya dengan saya sehubungan Nak Nang di tempat neneknya.
"Lho... ya nggak bakal habis, maem-ku kan, sitik-sitik( dikit-dikit). Tak ambil 5 sendok wae-lah." Terang saya pada suami.Â
Namun godaan mie yang lezat takmampu menolak. Dengan menambahkan sepucuk sendok teh saus tomat, mie tersantap. Beberapa saat kemudian, perut terasa melembung, ulu hati sedikit nyeri, dan punggung pegal.
Sakit pun berlanjut di hari Ahad jelang subuh. Begitu bangun tidur saya merasakan sakit di dada yang teramat sangat. Seakan-akan ada sesuatu yang hendak copot.Â
Sehubungan di Musala ada pengajian Ahad pagi, saya minta suami bergegas mengikutinya. Sedangkan saya beribadah di rumah sembari rebahan.
Alhamdulillah, setelah meminum obat, rasa sakit berkurang dan saya bisa melakukan ritual zikir pagi.
Ulu hati bagai dihantam palu godam
Senin 12 Desember 2022, saya terbangun di tengah malam. Mata sulit dipejamkan, hati pun gelisah. Rupanya ini dampak gerd.
Saya pun hanya bisa menunaikan ibadah di pembaringan, berlanjut dan berselawat. Saya merasa seakan-akan ini ibadah terakhir yang bisa dilakukan.
 Astaghfirullahhal' adzim.Â
***