Saudari memanfaatkan kios berukuran 3x3, yang saya beli untuk persinggahan sementara bersama suami dan balitanya.
Alasan membuka warung kelontong
Pada tahun 2005, warung kelontong belum menjamur seperti saat ini. Adik perempuan berinisiatif membuka usaha kecil-kecilan di kios yang ia tempati.
Alasan membuka warung kelontong lantaran hobi belanja. Ia ingin hobinya menjadi peluang usaha. Saya dan keluarga pun mendukung. Dukungan lain berupa barang yang ia beli dapat harga jauh lebih murah.
Lantaran kios sempit, ia harus pandai membagi tempat. Salah satu ruangan selain dijadikan tempat istirahat, sebagian digunakan untuk menyusun dagangan yang dijalankan suaminya.
Ketika membuka warung, ia melengkapi dagangan yang kerap dibutuhkan warga sekitar, seperti mie instan, minyak goreng, gula, susu, teh, rokok, obat nyamuk, aneka sabun, serta bahan bakar bensin.Â
Sekalipun dalam jumlah terbatas, baginya tidak masalah, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.
Memanfaatkan promo
Memanfaatkan promo dari beberapa minimarket ternama, menjadi alternatif. Baginya, promo tersebut adalah peluang emas yang harus ia manfaatkan.
Dengan begitu, ia bisa menjual kebutuhan pokok dengan harga murah. Jualannya pun laris manis, serta bisa meraup keuntungan lebih.Â