Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Manfaat Warung Kelontong dari Masa ke Masa

2 Desember 2022   15:06 Diperbarui: 5 Desember 2022   07:51 1585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto warung kelontong: sumber gambar https://canggih.id

Saudari memanfaatkan kios berukuran 3x3, yang saya beli untuk persinggahan sementara bersama suami dan balitanya.

Foto warung kelontong: sumber gambar https://canggih.id
Foto warung kelontong: sumber gambar https://canggih.id

Alasan membuka warung kelontong

Pada tahun 2005, warung kelontong belum menjamur seperti saat ini. Adik perempuan berinisiatif membuka usaha kecil-kecilan di kios yang ia tempati.

Alasan membuka warung kelontong lantaran hobi belanja. Ia ingin hobinya menjadi peluang usaha. Saya dan keluarga pun mendukung. Dukungan lain berupa barang yang ia beli dapat harga jauh lebih murah.

Lantaran kios sempit, ia harus pandai membagi tempat. Salah satu ruangan selain dijadikan tempat istirahat, sebagian digunakan untuk menyusun dagangan yang dijalankan suaminya.

Ketika membuka warung, ia melengkapi dagangan yang kerap dibutuhkan warga sekitar, seperti mie instan, minyak goreng, gula, susu, teh, rokok, obat nyamuk, aneka sabun, serta bahan bakar bensin. 

Sekalipun dalam jumlah terbatas, baginya tidak masalah, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit.

Memanfaatkan promo

Memanfaatkan promo dari beberapa minimarket ternama, menjadi alternatif. Baginya, promo tersebut adalah peluang emas yang harus ia manfaatkan.

Dengan begitu, ia bisa menjual kebutuhan pokok dengan harga murah. Jualannya pun laris manis, serta bisa meraup keuntungan lebih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun