Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Amarah Hujan

30 November 2022   10:58 Diperbarui: 30 November 2022   11:19 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hujan: sumber gambar //www.imageafter.com

Amarah hujan..
Deraimu sedari dini hingga pagi
Tiada henti mengucur derasnya membasahi
Tumbuhan menjulang tinggi jadi saksi
Saat rinai gemericikmu mengguyur bumi

Amarah hujan...
Hadirmu mengingatkan sebuah kenangan
Tentang amarahmu yang meluruhkan
Sungai beriak, pohon bertumbangan
Lereng gunung pun berguguran

Rinai hujan menghanyutkan separuh bahana
Padanya yang menyimpan sejuta cita
Pada dia berlimpah lara
Kau luruhkan ranah-ranah takberdosa.

Puisi di atas mengingatkan sebuah kenangan pilu, tentang hujan, badai dan banjir, bahkan tanah longsor.
Semoga hujan pagi tadi  membawa manfaat dan keberkahan untuk penghuni alam.

Bismillah..Allahumma shoyyiban nafi'an.

#AmarahHujan
#PuisiYuliyanti

#Tulisanke-398
#Klaten, 30 November 2022
#MenulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun