Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Gethuk Talas Cocopandan, Jadi Cemilan Lezat di Malam Takbiran

24 September 2022   12:33 Diperbarui: 25 September 2022   05:05 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gethuk Talas/ gethuk enthik. Olah Canva, dokpri yuliyanti

Sabtu (9 Juli 2022 lalu), saya belajar membuat gethuk. Gethuk merupakan jajanan khas Jawa Tengah. Pada umumnya berbahan singkong.

Namun dalam olahan saya menggunakan enthik, bahan tersebut saya dapatkan dari ibu dua hari sebelumnya. Enthik atau talas hasil panen dari ladang cukup banyak, sebagian untuk berbagi dengan tetangga, dijual dan diberikan pada saya.

Di tempat kami, bahan polo pendem tersebut (enthik) pada umumnya direbus atau dikukus. Jarang diolah menjadi cemilan gethuk lantaran proses pembuatannya melalui beberapa tahapan.

Tetapi saya menantang diri untuk membuat gethuk yang legit beraroma pandan yang, yang memikat.

Berbekal panduan dari ibu, saya antusias untuk mengolahnya, kebetulan malam itu jelang Hari Raya Idul Adha. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, warga setempat yang hendak berkurban, seluruh hewan dipiara semalam di sekitar area mushola.

Di malam takbiran, suami selaku panitia beserta bapak-bapak lain bertugas menjaga sapi dan kambing yang akan disembelih keesokan harinya.

Jadi pas banget, membuat tambahan menu selain kacang rebus dan kue nagasari. Kedua menu tersebut sudah diolah Mbokde sesuai resep saya. 


Mbokde juga membantu mengupaskan enthik, selebihnya saya yang mengeksekusi didampingi suami. Beliau penasaran dengan kegiatan saya untuk pertama kalinya.


Saking semangatnya, saya melupakan sakit otot di pangkal lengan kanan. Mungkin karena posisi tidur yang salah menyebabkan nyeri.

Membuat gethuk ini membutuhkan waktu cukup banyak, setelah dikupas, lalu mengkukus, kemudian menumbuk (menghaluskan) selagi panas atau hangat akan mudah melumatkan. 

Jika sudah dingin, sedikit mengeras, dan membutuhkan lumpang besarnuntuk menghaluskan. Jika sedang menumbuk, tangan kiri sembari menggerakkan lumpang agar bahan lembut merata.

Foto lumpang/sumber gambar: kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/wp-content/uploads/sites/33/2018/05/IMG_20180525_133224-e1527230773816.jpg
Foto lumpang/sumber gambar: kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/wp-content/uploads/sites/33/2018/05/IMG_20180525_133224-e1527230773816.jpg


Lumpang merupakan wadah berbentuk bejana yang terbuat dari kayu atau batu untuk menumbuk padi, kopi, ataupun bahan olahan lainnya. Sedangkan alu sebagai alat penumbuknya. Wikipedia.

Tetapi olahan saya ini sedikit berbeda, saya menambahkan baluran kelapa serta perasa coco pandan. Selain itu, campuran kedua bahan dikukus kembali layaknya membuat kue.

Alhamdulillah, setelah melalui beberapa tahapan, hasilnya memuaskan, gethuk laris manis tanpa sisa.

Anda tentu penasaran gimana saya membuatnya, kan?

Mabar yuk! Masak bareng yuk.

Gethuk Enthik Cocopandan, jadi Cemilan lezat di Malam Takbiran.

Bahan utama:

Bahan gethuk/ enthik talas dan kelapa. Dokumen yuliyanti
Bahan gethuk/ enthik talas dan kelapa. Dokumen yuliyanti

  • 3 buah enthik, setelah saya timbang beratnya satu kilo
  • 1/2 buah kelapa diparut
  • Gula pasir secukupnya
  • Dua tetes perasa cocopandan atau secukupnya
  • Sejumput garam
  • 1 lembar daun pandan
  • Air secukupnya untuk mencuci dan mengukus

Cara mengolah:

Langkah demi melangkah membuat gethuk. Dokumen yuliyanti
Langkah demi melangkah membuat gethuk. Dokumen yuliyanti

1. Kupas enthik lalu cuci hingga bersih, selanjutnya rendam dengan air selama 5-10 menit.(1)

2. Parut kelapa dalam wadah, tambahkan gula, garam dan perasa pandan. Aduk rata.(2) Masukkan dalam wadah tahan panas. Sisihkan. Saya pakai kantung plastik.

3. Didihkan air dalam panci pengukus(dandang) masukan enthik. Tambahkan kelapa parut dan daun pandan. Kukus selama 20-30 menit.(3). Di menit 20, angkat parutan kelapa. Lanjutkan mengukus hingga matang. Setelah matang, matikan kompor dan biarkan panci di atas kompor.

4. Siapkan lumpang dan alu bersih.(4) Selagi talas hangat, angkat satu demi satu potongan enthik menggunakan penjepit atau sendok makanan.

Haluskan dalam lumpang, sembari menumbuk, gunakan tangan kiri untuk memutar lumpang agar talas halus merata.

5. Setelah halus, tambahkan kelapa parut, aduk hingga rata.(5&6)Kemudian pindahkan ke dalam wadah (loyang) Lakukan berulang-ulang hingga selesai, sisihkan.(7)

6.Siapkan loyang yang sudah dilumuri dengan margarin, tuang gethuk di atasnya, hentak-hentakan loyang agar isi merata (8 &9). Selanjutnya kukus selama 10 menit. Lapisi tutup panci dengan kain serbet supaya uap tidak menetesi gethuk.

7. Setelah matang, matikan kompor. Buka tutup panci, diamkan sesaat, kemudian keluarkan loyangnya. Menunggu dingin, siapkan piring saji, tuang gethuk di atasnya, selanjutnya bisa dipotong sesuai selera. 

Mohon maaf karena ada beberapa tahapan tidak saya foto. Namun Anda bisa melihat sematan dalam video di bawah ini.



Saat saya mencicipi sebitannya ( pinggiran gethuk) hmmm enak bingit. Manis, gurihnya kelapa serta aroma Cocopandan menyatu dalam lidah. Rasanya ingin nambah dan nambah. Tapi, sehubungan menu tersebut untuk acara suami, yawislah...kapan-kapan bikin lagi.

Alhamdulillah, satu pembelajaran membuat gethuk sukses, meskipun bagi saya masih kurang lembut dalam menumbuk karena pangkal lengan sakit.

Rasa sakit tersebut hilang terbayar dengan rasa suka cita, sebab menu tersantap habis tidak tersisa. Insyaa Allah, di lain kesempatan akan membuat yang lebih bagus lagi.

Tunggu unggahan berikutnya, ya Pembaca. Terima kasih dan selamat berakhir pekan dengan keluarga tercinta.

#ResepGethukTalasCocopandan
#Kreasidapuryuliyanti

#Tulisan ke-368
#Klaten, 24 September 2022
#Menulis di Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun