Salam sejahtera, Pembaca Kompasiana. Doa saya, semoga Allah senantiasa mencurahkan nikmat sehat pula rezeki melimpah. Aamiin.
Kembali saya mengunggah sebuah resep Pizza Roti Tawar, namun sesuai judul saya sematkan Anti Gagal, mewakili perasaan dag-dig-dug, ketika memanasi oven, hingga menunggu olahan matang.Â
Kenapa dag-dug-dug?Â
Lantaran baru pertama membuat olahan pizza. Pula mengingat tahapan menggunakan oven setelah 8 tahun jemari tak menyentuhnya.
Bertambah adanya kejadian membuat jantung berdebar. Ketika memasukan loyang berisi pizza ke dalam oven, serasa ada getaran yang menjalar ke tangan. Langsung menarik kembali.
Saya mengulangi, getaran itu terjadi lagi. Ndruutt-ndruutt..! Aduh...piye iki, kok oven-ne nyetrum? [ Aduh...gimana ini, kok oven-nya nyetrum?]
Saya amati kabel yang dicolokin ke stop kontak. Masih mulus, ah besuk saja di cek. Menu sudah ditungguin Nak Nang. Maklum, ia pecinta pizza.Â
Sehubungan jelang isya, saya lanjutkan memanggang pizza. Tetapi membekali diri dengan alas kaki serta kaus tangan. Entahlah..., pikiran dari mana tetiba muncul.Â
***
Delapan tahun silam, saat puasa ramadhan saya kerap menerima pesanan parcel cukup banyak dari sales yang menjalin kerja sama dengan toko.
Sales merasa tertarik dengan display parcel berisikan aneka kue kering bikinan sendiri, wafer kaleng, sirup ternama, serta jajanan dan minuman lain. Harga pun terjangkau.
Siring berjalannya waktu kesibukkan bertambah, suami menyarankan fokus ibadah. Dan oven mengeram dalam ruangan.
***
Sebulan yang lalu, saya berbincang dengan sepupu suami yang berprofesi sebagai dosen. Beliau menempuh pendidikan lagi di Negeri Formosa(Taiwan).
Dalam percakapan lewat media WhatsApp, saya bertanya kepada Mbak Sri Sudewi(Wiwik) tentang kuliner khas Taiwan.
"Mbak, kuliner khas Taiwan, yang cocok untuk lidah kita, itu apa?"Â
Tanpa menunggu lama, pertanyaan terbalas. Mbak Wiwik menuliskan beberapa macam penganan yang saya maksud, yaitu;
Cho tofu, Hot pot
Imitation meat, Mi, Mushroom, tahu, daging, sayuran ijo, sama rempah-rempah untuk supnya. Begitu kata beliau. Meskipun tidak detail menjelaskan.
Nah dari situlah saya berselancar, mencoba olahan Negeri Formosa, salah satunya Cho tofu. Namun, resep tersebut belum saya unggah.Â
Kali ini akan berbagi resep Pizza Roti Tawar. Panduan saya dapatkan dari kanal youtube. Mengkreasikannya dengan stok bahan di dapur. Dan tentunya sesuai lidah saya.
Setelah mengujinya, hasilnya memuaskan. Sayang bila resep tersebut hanya berhenti di dapur yuliyanti.
Mabar yuk! Masak bareng yuk!
Pizza Roti Anti Gagal, Lezatnya bikin Hati Riang.
Â
Bahan utama:
- 8 sisir roti tawar, buang tepinya
- 3 buah sosis sapi, potong-potong
- 1/2 buah bawang bombay iris melingkar
- Daging ayam matang secukupnya(di cincang kasar)
- Margarin secukupnya untuk mengolesi loyang
- Keju mozzarella secukupnya, saya memakai kraf cheddar.
Bahan bumbu  pelengkap
- 3 siung bawang putih, geprek cincang
- 2,5 cm bawang bombay cincang
- 2 sdm saus spaghetti(saya pakai Del Monte)
- Sepucuk sdt lada bubuk
- Kaldu jamur secukupnya
- Gula pasir secukupnya
- Sejumput garam
- 150 ml air
- Margarin untuk menumis
Cara membuat:
1. Ambil loyang bersih, olesi dengan margarin. Susun roti di atasnya, rekatkan dan sisihkan.(1,2 & 3)
2. Panaskan oven selama 10 menit sebelum proses pemanggangan.
3. Menunggu oven panas, lelehkan margarin dalam teplon(4). Masukkan bawang putih, aduk hingga sedikit layu. Susulkan bawang bombay, tumis hingga beraroma harum.(5)
3. Tambahkan air, saus, lada, kaldu jamur dan gula, aduk rata. Tambahkan topping sosis, daging ayam dan bawang bombay.(6) Tes rasa. Masak hingga kuah sedikit menyusut lalu matikan kompor.(7)
4. Ambil roti yang sudah disusun dalam loyang(8) tuang toping di atasnya(9) kemudian parut keju di atas roti, gerakkan tangan mengitari permukaan roti supaya parutan keju menutupi toping pizza.(10)
5. Setelah merata, masukkan loyang ke dalam oven dengan suhu 180 derajat. Panggang selama 15-25 menit. Tapi saya butuhkan waktu hanya 15 menit. Sebab akan dipanaskan keesokan harinya.
Thing!Â
Mendengar bunyi oven pertanda olahan sudah matang, Nak Nang langsung berlari menghampiri sembari membawa piring saji.
Saya segera mencabut stiker kabel lalu mengeluarkan loyang dengan penjepit makanan. Bisa juga menggunakan sarung kain agar tidak panas.
Dan ini dia...tampilan pizza roti tawar yang cantik super duper kreasi dapur yuliyanti. Hmmm...mantul pokok-e.
Nak Nang buru-buru ingin mencicipi, langsung meminta 3 potong. Saat saya melihatnya, ia begitu lahap. 'Pasti enak ini', batin saya. Sebab, melahap tanpa protes.Â
Sekalipun ia lupa menambahkan cocolan saus sambal. Dan Saya tersenyum bahagia. Satu masalah teratasi. Sebagai catatan, kelak bikin lagi.
Sebab, membuat pizza ini sebagai trik agar anak menyukai olahan orang tuanya ketimbang jajan di luar.
Sementara suami hampir dua pekan setiap habis isya hingga pukul 10 malam baru pulang. Beliau membersamai kyai dalam acara yasin tahlil di rumah tetangga.
Mumpung masih hangat, saatnya menyantap...hmmm...ternyata enak banget. Benar-benar lezat ini. Alhamdulillah, misi sukses alias tidak gagal. Dan saya mulai menyukai pizza. Hehe...
Sekalipun bahan ada yang tidak sesuai, yaitu keju seharusnya menggunakan mozzarella bukannya kraf ceddar. Nak Nang pun berkomentar, 'pizza-ne enak banget.'
Malah reques dengan topping  jamur, bawang bombay irisan besar, jagung dan paprika, serta kejunya mozzarella.
Aih, aih...senangnya, dengan begitu mengurangi satu masalah jajan, jadi lebih irit, kan?
Sekian dari saya, salam hangat dan selamat berakhir pekan. Jangan lupa mencoba ya, Pembaca!
#TipsMembuatPizzaRoti
#Kreasidapuryuliyanti
#Tulisanke-363
#Klaten, 17 September 2022
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H