Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebaya Bukan Hanya Sekadar Penutup Badan, Melainkan Identitas Budaya Bangsa

9 September 2022   21:42 Diperbarui: 18 September 2022   04:30 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasihttps://www.dewimagazine.com/news/sejarah-kebaya-kutubaru-kebaya-klasik-indonesia

Memakai kebaya jangkep(genap)dipadukan dengan jarit panjang, stagen dan kemben, melambangkan sifat, penampilan seorang perempuan harus lemah lembut dalam bertutur kata, serta halus dalam bertindak. Selebihnya simak di sini

***

Mengenal asal usul kebaya

1.Kebaya Kartini

Ilustrasi https://merahputih.com/post/read/kebaya-simbol-kelembutan-dan-keteguhan-perempuan
Ilustrasi https://merahputih.com/post/read/kebaya-simbol-kelembutan-dan-keteguhan-perempuan


Mengutip Merah Putih.com-Pada zaman dulu, Kebaya kartini hanya dikenakan wanita berdarah biru, seperti halnya R A Kartini yang mengenakan busana dalam keseharian. 

Namun seiring berjalannya waktu, busana tersebut merupakan kebaya tradisional. Memiliki panjang sebatas pinggul dengan lipatan kerah vertikal hingga mencapai dada. 

Dipadukan stagen dengan jarit wiron. Filosofi kebaya kartini adalah, seorang wanita harus pandai beradaptasi, luwes, lemah lembut, sabar serta pandai menjaga diri.

2. Kebaya Jawa

Ilustrasihttps://id.theasianparent.com/kebaya
Ilustrasihttps://id.theasianparent.com/kebaya


Kebaya yang satu ini berkiblat dari mode baju tradisional Surakarta atau Keraton Solo serta Yogyakarta. Pada zaman dulu kebaya ini hanya dikenakan kalangan keraton atau bangsawan. Seiring berjalannya waktu, hampir semua wanita Jawa bisa mengenakan dalam acara sakral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun