Beberapa bulan terakhir, keluarga kecil kami berencana beli furniture untuk lemari dapur atau yang lebih populer dengan sebutan kitchen set.
Awalnya saya menginginkan sebuah kitchen dengan desain yang indah dan tampilan modern. Berbahan triplek yang dilapisi HPL, (High pressure Laminate) yang ditempel pada permukaan triplek halus menggunakan lem kuning.Â
Sebab, HPL mempunyai berbagai ragam pilihan. Dari warna solid, pattern, pattern gloos, woodgrain dan masih banyak lagi pilihan lainnya.Â
Pilihan kedua terbuat dari triplek berlapis melamin putih.
Triplek berlapis melamin adalah material yang biasa digunakan untuk jenis furniture seperti lemari, laci, meja rias dan beberapa kitchen set. Tampilan putih cerah bisa dipadukan dengan warna hpl.Â
Triplek melamin pada dasarnya adalah plywood yang menggunakan polyester dan melamin.Â
Pada umumnya  melamin yang beredar di pasaran berwarna putih. Sedangkan ketebalan mulai dari 3mm, 4mm, 6mm, 9 mm, 12mm, 15 mm dan 18 mm. Tersedia dari 1 dan 2 lapisan untuk 6 mm hingga 18 mm.
Namun, suami tidak menyukai kedua bahan tersebut karena satu alasan.
Lemari berbahan triplek yang dilapisi hpl maupun berlapis melamin memiliki ketahanan yang terbatas. Dengan kata lain, barang tersebut tidak awet meskipun corak hpl dan minto bervariatif dan menarik.
Saudara yang berprofesi sebagai perajin mebel berbahan di atas, memberitahu suami bahwa furniture bermaterial triplek bisa bertahan hingga 10 tahun. Sedangkan kayu jati, bisa tahan berkali lipat.
***
Suatu ketika, seorang pelanggan datang membeli asesoris kitchen set di toko.
Saat kami berbincang, beliau bercerita seputar furniture berbahan triplek sedang sepi karena berbagai alasan. Salah satunya konsumen memesan material lain.
 "Mbak saya lama nggak beli multiplek(plywood berlapis) saat ini  pesanan menggunakan kayu jati. Padahal harga kayu solid mahal."
Dilain kesempatan ada pelanggan lain datang dengan cerita hampir sama.
"Mbak, melaminan baru sepi, garapan(pekerjaan) kayu mentah." Â
Dua cerita hampir sama, mereka tidak membeli triplek dan melamin karena pesanan berupa kayu solid. Seperti halnya yang diinginkan suami.
Lalu, jenis apakah kayu solid itu?
Sebagaimana dilansir oleh propertiterkini.com- Kayu solid atau solid wood yang hidup di alam tropis Indonesia. Kayu merupakan material alami yang kerap dipakai sebagai bahan furniture. Adapun jenis kayu solid yang beredar di pasaran adalah; Kayu jati, mahoni, mindi, dan kayu sungkai.
Di antara kayu solid tersebut, yang paling digemari pula dijadikan bahan perabot rumah tangga adalah "kayu jati"Â karena berbagai alasan di antaranya;
1. Kualitas kayu jati
Memiliki kitchen set yang awet turun temurun, serta memiliki bahan berkualitas tinggi tentu menjadi dambaan, bahkan primadona setiap ibu rumah tangga.Â
Material jenis kayu jati sangat dikenal keawetannya. Bahkan, telah diakui di seluruh penjuru dunia. Sebab, kayu tidak mudah terpengaruh oleh cuaca panas dan hujan sekalipun di luar ruangan.
2. Manfaatnya banyak
Berbagai manfaat kayu jati yang dimiliki menjadi alasan setiap orang ingin memiliki. Selain bisa digunakan sebagai komponen pada kontruksi rumah, material tersebut bisa dijadikan bahan furniture. Makanya kebanyakan orang beli furniture berbahan kayu jati.
3. Daya Tahan(kekuatan) Kayu Jati
Berbagai perabot rumah tangga seperti lemari, kitchen set, pintu, daun jendela, meja, kursi dan lain sebagainya berbahan kayu jati diminati karena daya tahannya sangat kuat.Â
Kekuatan Kayu jati bisa bertahan jauh lebih lama dibandingkan dengan kayu lain yang rata-rata maksimal berusia 30 tahun
Nah, atas dasar ketiga alasan tersebut, suami lebih memilih menggunakan kayu solid jenis jati sebagai bahan furniture.
Kayu jati memang tetap lekat di hati. Namun, material seperti multiplek(triplek berlapis) dan melamin juga punya tempat di hati pecinta furniture. Sebab, ketahanannya lebih lama dibanding partikel dan mdf.
***
#Artikelyuliyanti
#BeliFurniture
#Tulisanke-343
#Klaten, 30 Juli 2022
#MenulisdiKompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI