Beberapa hari yang lalu, Presiden Joko Widodo(Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa(17/5/2022) menyampaikan aturan baru, yakni pelonggaran masker.
Terkait kebijakan pelonggaran pemakaian masker bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan dan area terbuka tidak dipadati orang.
Namun kewajiban memakai masker masih diberlakukan bagi masyarakat yang melakukan kegiatan di dalam ruangan tertutup  serta sarana transportasi publik.
Itu artinya bagi segenap pengguna Transportasi Umum seperti Kereta Api, Bus umum, Pesawat terbang dan Kapal tetap memakai masker.
Selain itu semua, bagi masyarakat masuk kategori rentan, lanjut usia(lansia) dan memiliki penyakit komorbid, disarankan tetap memakai masker saat beraktivitas di dalam maupun luar rungan.
Selain keputusan di atas, pemerintah juga menghapus tes swab PCR bagi masyarakat yang melakukan perjalanan di dalam dan luar negeri.
Penghapusan ini bukan serta merta, namun ada syarat ketentuancyang berlaku, yakni warga telah mendapat vaksin dosis lengkap hingga booster.
Presiden Jokowi menyebut, kebijakan pelonggaran masker dan syarat bepergian itu diambil mengingat penanganan kasus Covid-19 di Indonesia sudah semakin baik hingga menunjukkan tren kasus rendah.
***
Beberapa hari terakhir paska diberlakukan pelonggaran pemakaian masker, saya pribadi masih memakainya sekalipun hanya membeli bahan sayur di depan rumah.
Wis kadung tresno, ora isoh ditinggalno
Sudah terlanjur cinta, maka sulit ditinggalkan.
Begitulah, arti kalimat di atas saya memaknai pemakaian masker yang sudah menjadi kebiasaan beberapa tahun terakhir.
Pemakaian masker bukan hanya sebuah kewajiban, melainkan kebutuhan sehari-hari terkait pandemi. Bagi sebagian orang merasa enggan melepas masker. Tentunya bukan tanpa alasan.
Ada beberapa alasan kenapa enggan melepas masker meski sudah dilonggarkan
Meskipun sudah diputuskan tidak wajib memakai masker di luar ruangan, sebagian orang masih memakai masker mulut demi melindungi diri.
Memakai masker dengan benar, bermanfaat bagi kesehatan antara lain:
1. Melindungi dari polusiÂ
Ketika kita beraktivitas di luar ruangan tentunya tak luput dari polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, debu, asap rokok serta polusi udara lain yang menengaruhi kinerja paru-paru.
Sehingga berisiko terkena infeksi penyakit pernapasan, seperti asma, jantung dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
2.Meminimalisir penyebaran penyakit
Dengan memakai masker mulut dengan benar sama halnya mencegah penularan betbagai penyakit ISPA seperti flu, Covid-19, dan SARS.
3. Melindungi wajah dari paparan sinar matahari
Alasan lain memakai masker mulut yang takkalah penting adalah, melindungi kulit wajah dari polusi udara serta paparan sinar matahari.
Sengatan matahari serta polusi berkepanjsngan bisa meningkatkan risiko eksim, jerawat, flek hitam, kanker kulit dan penuaan dini.
Pada dasarnya memakai masker mulut sebagai sarana perlindungan diri serta mencegah efek negatif yang mengarah pada kesehatan.
Melihat pentingnya masker mulut untuk kesehatan, jadi tidak diragukan lagi untuk tetap memakainya meski pemerintah mengesahkan pelonggaran masker.
Selain yang saya sebutkan di atas, tetap menerapkan pola hidup sehat serta menjaga kebersihan rumah dan tangan dapat membantu terjaganya kesehatan tubuh.
Sekian dari saya, salam sehat selalu.
#Artikel yuliyanti
#TopikpilihanPelonggaranMasker
#Klaten, 22 Mei 2022
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H