Awal April 2021 lalu, sakit asam lambung saya kambuh--bersamaan dengan tifus--yang justru sudah dinyatakan sembuh tiga dekade lalu.
Ya, penyakit asam lambung datang dan pergi dalam kehidupan saya. Sebelum hal buruk terjadi terkait penyebaran Covid-19 sedang meningkat tajam di Kabupaten Klaten, maka saya segera berobat ke dokter langganan.
Setelah didiagnosa benar adanya, dokter pun memberi dua resep untuk ditukar dengan obat asam lambung dan tifus.
Beberapa hari kemudian, jatah obat hampir habis, namun kesembuhan seperti sedia kala masih jauh dari harapan.
Supaya tidak wara-wiri bak bus kota datang silih berganti, saya membeli beberapa penawar untuk stok.Â
Tentunya sesuai resep, hanya menambahkan pereda nyeri, ranitidin dan sirup.
Tapi masa iya, harus mengonsumsi obat lambung terus menerus? Rasanya bosan, Pembaca. Tetapi bila tidak meminum obat itu, rasa sakit itu menusuk hingga ke punggung.
Sebelumnya, mari kita kenalan dengan Penyakit Asam Lambung.
Asam lambung adalah penyakit yang umum diderita sebagian masyarakat.
Pengertian tentang penyakit di atas adalah, terjadinya asam lambung yang naik menuju kerongkongan. Kondisi tersebut karena saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung mengalami iritasi.
Pastinya menimbulkan rasa nyeri amat sangat pada ulu hati, mulas, mual. Penyakit tersebut biasa dikenal dengan nama Gastroesophageal reflux disease ( GERD).
Pengidap bisa meredakan gejala dengan melakukan pola makan dan gaya hidup sehat. Namun ada juga yang membutuhkan pengobatan hingga pembedahan atau operasi.
Penyakit asam lambung juga dapat disebabkan beberapa jenis makanan. Makanya, bagi penderita asam lambung wajib memilah dan memilih hidangan yang aman untuk perutnya.
***
Menikmati rasa sakit secara bersamaan kala itu bisa menumbuhkan rasa syukur. Sebab perih tidak selamanya menjadi musibah. Melainkan jadi sebuah nikmat yang bisa kita ambil hikmahnya.
Hikmah yang bisa kita petik ketika sakit adalah, kembali mengingat Allah.
Seperti firman Allah dalam kalamnya;
"Dan sesungguhnya kami telah mengutus(para Rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian kami siksa mereka dengan(menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon(kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri."(Â QS al-Anam ayat 42)
***
Semenjak saya menderita asam lambung, banyak makanan yang menjadi pantangan. Sekalipun saya tidak pernah mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol apalagi berkafein tinggi.
Dokter melarang berbagai makanan yang mengandung gas seperti tape ketan dan singkong, lemper serta jadah. Makanan berbahan beras ketan.
Adapun dari sejumlah sayur seperti brokoli, kubis, kembang kol, serta kacang-kacangan, selagi cara mengonsumsi tidak berlebihan insyaa Allah masih aman.
Sedangkan buah-buahan yang sering dikonsumsi sehari-hari dan harus dikurangi adalah buah jambu dan tomat. Manisnya durian dan jeruk, beberapa tahun tak tersentuh.
Ketika kambuh saya teringat kejadian masa lalu, di era 90-an. Pertama mengidap dua penyakit tersebut dan harus dioperasi lantaran usus besar infeksi.
Namun Allah memberi pertolongan melalui jamu sariawan usus. Berdasarkan pengalaman tersebut,
Saya meminta suami untuk membeli jamu herbal produk Air Mancur.Â
Qodarullah...Suami lupa nama obatnya begitu sampai di toko obat. Saran penjual, asam lambung di obati dengan obat herbal, Xiang Sha Liu Jun Wan, Sedangkan untuk sakit tifus penawarnya tilung.
Sesampainya di rumah, suami menyerahkan obat yang membuat saya melongo. Bagaimana tidak, sebotol isi 200 butir, kapan habisnya?
Ternyata sekali minum jumlahnya 12 butir klentheng (biji kapuk kapas) pun saya minum secara rutin hingga pada akhirnya Allah sembuhkan.Â
Allah selalu memberi yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.
Berkat Obat Rumahan yang tidak menggunakan resep dokter tersebut, selain menjadi sarana penyembuhan asam lambung saya pun bisa menikmati berbagai buah dalam kapasitar sewajarnya. Alhamdulillah juga bisa tunaikan ibadah puasa ramadhan.
Selain yang saya sebutkan di atas, ada beberapa kebiasaan buruk yang harus kita jahui, sebab semua itu bisa menjadi penyebab asam lambung naik yakni;
1. Terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak
2. Minuman Alkohol atau yang berkafein.
3. Terlalu banyak pikiran
4. Obesitas
5.Konsumsi Makanan Pedas dan Asam.
Begitulah tips mengonsumsi obat serta pola makan sehat supaya asam lambung lenyap. Semoga bermanfaat dan salam sehat selalu.
Baca juga "[Ramadhan Penuh Berkah] Aku Menyambutmu dengan Sabar di Pembaringan"Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H