Rona senja meredup seketika saat awan hitam bertandang
Hadirnya bergumpal meliuk di awan
Bergulung terhempas angin hadirkan rintik basahi ilalang
Hujan bertandang mendekap kegelapan
Kusiapkan payung hitam untuk menopang hujan
Agar engkau tak kebasahan
Pulang menuju rumah impian
Tetiba bayu menghempas payung berserakan
Engkau jauh diseberang menunggu dengan sabar
Namun langkahku terhenti memunguti jeruji
Berharap kelak bisa diperbaiki
Payung hitam kembali mekar
Di bawah rinai kakiku melaju
Tiada henti hujan melarang temu
Semakin lebat menderu
Bagai gemuruh hatiku menunggu
Baca juga puisi pilihan lainnya:
#Puisiyuliyanti
#HujanBertandangPayungHitamBerantakkan
#Tulisanke-286
#Klaten, 16 Maret 2022
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H