Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menu Baru! Gudeg Ceker Bumbu Gongso, Jadi Hidangan Spesial Akhir Pekan

27 Februari 2022   19:36 Diperbarui: 24 Juni 2022   17:34 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahan pelengkap gudeg. Foto yuliyanti

Salam bahagia, Pembaca Kompasiana. Semoga di manapun berada, keberkahan selalu menyertai Anda bersama keluarga. Aamiin.

Saya ingin berbagi cerita, tapi awas ya, bila isi cerita bakal membuat Anda penasaran, hingga membuat ketagihan. 

Bener, kok pembaca!

Begini, pada Hari Kamis, 24 Februari 2022 lalu, saya membeli nangka muda dan telur puyuh untuk diolah menjadi gudeg. Secara bersamaan, seorang kawan sesama pembeli menegur.

"Mbak Yuli, bikin gudeg nangka bumbu gongso(ditumis). Uenak tenan."

"Pas banget, mau bikin gudeg ini, Mbak Yuni." Balas saya sambil melanjutkan memilih belanjaan.

Sesampainya di rumah, 2 bungkus nangka saya timbang beratnya hampir 900 gram. Kebiasan memasak gudeg dicampur ceker (kaki ayam) dan telur. 

Terkadang telur ayam, namun tak jarang menggunakan telur puyuh. Nah, dua bahan sudah tersedia tinggal ceker ayam belum membelinya.

Lalu saya ceker  membeli di pedagang ayam potong tetangga sebelah. Tetapi sudah habis. 

Kemudian saya membeli di tempat lain, tetapi pesan saya tidak terbaca. Pesan dilayar WhatsApp pun centang satu. Itu artinya rencana memasak jadi tertunda.

Nah, saya harus selamatkan nangka supaya tidak menguning dan pahit ketika dimasak esok hari. Bahan tersebut lalu saya rebus sesaat. Orang Jawa bilang, dihalup-halupi. Kemudian simpan di kulkas.

***

Siapa yang tidak mengenal Gudeg, makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah terbuat dari nangka muda. Pada umumnya, hidangan tersebut dimasak berjam-jam.

Tetapi tidak untuk olahan saya. Boros gas dong, kalau masaknya pake lama. Iya apa iya, pembaca? 

Dalam memasak gudeg ini ada beberapa metode.

Cara satu: Untuk mendapatkan warna merah pada nangka, membutuhkan daun jati atau teh celup. Lalu di rebus secara bersamaan.

Cara kedua: Bisa juga tanpa keduanya, hanya dengan bumbu lalu dimasak hingga sekian jam.

Anda mau tips memasak ala saya, nggak perlu berjam-jam, dan rasanya tak kalah lezatnya. Menu baru ini bisa dibilang super lezat lho. 

Anda penasaran?

Mabar, yuk! Masak bareng, yuk!

Gudeg Ceker Bumbu Gongso

Mari persiapkan dulu bahannya, ya!

Nangka yang sudah direbus dan bahan lain. Foto yuliyanti
Nangka yang sudah direbus dan bahan lain. Foto yuliyanti
  • 2 bungkus nangka muda yang sudah dipotong-potong dan telah direbus.
  • 10 biji ceker ayam. Bila tidak suka bisa mengganti dengan yang lain.
  • 20 butir telur puyuh matang, kupas
  • 2 lembar daun jati sebagai alas
  • Air secukupnya untuk merebus nangka

Bahan bumbu halus:

Cara mengolah bumbu halus. Foto yuliyanti
Cara mengolah bumbu halus. Foto yuliyanti
  • 2 sendok ketumbar butir
  • 15 butir bawang putih
  • 10 butir bawang merah
  • 5 butir kemiri
  • Goreng sesaat bahan kecuali ketumbar dan miri. Seperti gambar di stas.

Bahan bumbu pelengkap:

Bahan pelengkap gudeg. Foto yuliyanti
Bahan pelengkap gudeg. Foto yuliyanti
  • 150 gram gula merah/ gula aren
  • 1,5 sendok makan munjung roico rasa sapi atau secukupnya
  • 1 sendok teh munjung kaldu jamur totole
  • 5 cm lengkuas, memarkan
  • 1,5 sendok makan bawang putih goreng
  • Krecek kulit sapi secukupnya., cuci rendam air panas karena tersimpan agak lama
  • 1,5 liter air kelapa

Cara mengolah:

Tips memasak gudeg bumbu gongso. Foto yuliyanti
Tips memasak gudeg bumbu gongso. Foto yuliyanti

Pertama: Didihkan air, masukan ceker ayam, potongan nangka dan telur puyuh beralaskan daun jati. Rebus hingga bahan memerah. Angkat. Tiriskan. Setelah dingin remas perlahan untuk proses pengempukan lebih cepat.(1&2)

kedua: Panaskan panci, tambahkan minyak goreng tumis bumbu putih dan brutu terlebih dulu. Setelah daging berubah warna susulkan bawang merah, lengkuas dan daun salam. Aduk hingga beraroma harum.

Ketiga; Masukan sedikit air kelapa, sedikit demi sedikit. Susun ceker, nangka dan telur di atasnya. Tambahkan gula merah, roico, kaldu, dan air. Susulkan bawang putih goreng.(3&4)

Keempat: Masak dengan api sedang selama 15 menit. Pada tahap ini, amboi aromanya membuat perut keroncongkan alias menggugah selera makan. 

Sungguh, pembaca. Kalau Anda mencoba resep ini, pasti akan komentarnya sama.

Kelima: Nah, Anda bisa mencicipi sesuir nangkanya, ya! Jangan hanya kuahnya. Sebab ketika kuah sudah enak, belum tentu bahan sayuran terasa sama.

Bila dirasa enak, Anda bisa menambahkan krecek kulit sapi di atasnya, aduk pelan dan tutup pancinya lalu matikan kompor.(5)

Biarkan tertutup semalaman. Baru esok hari disantap untuk sarapan atau makan siang tentunya dihangatkan terlebih dulu. (6)

***

Alhamdulillah, hasil masakan gudeg kali ini benar-benar enak. Pas di lidah! Manisnya juga pas. Perpaduan bumbu gongso, dan kaldu dari brutu ayam benar-benar lezat. 

Kreceknya juga kenyil-kenyil ditambah telur puyuh yang gurih dan cekernya itu lho...menambah sensasi makan yang unik dan nikmatnya dalam setiap gigitan. Pokok-e enak tenan.

Pastinya saya nggak bakal kapok untuk bikin lagi, habisnya enak banget.

Sekian dari saya, semoga bermanfaat. Silakan mencoba resep ini ya, pembaca Kompasiana. 

Recommended banget menurut saya.

#GudegCekerBumbuGongso

#Kreasi dapur yulianti

#Tulisan ke-274

#Klaten, 27 Februari 2022

#MenulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun