Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bakso Kabut Gunung Gandul, Sajian Lezat Sulit Ditolak

4 Januari 2022   20:17 Diperbarui: 4 Januari 2022   21:36 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakso kabut| foto yulitanti

 Bakso Kabut Gunung Gandul, Sajian Lezat Sulit di Tolak

Pada Hari Minggu, 02 Januari 2022, saya bersama suami berselancar ke Kota Klaten untuk mencari seperangkat pakaian yang lama terencanakan.

Setibanya di salah satu toserba langganan keluarga, saya segera mencari beberapa busana. Pencarian pun membuahkan hasil. Beberapa potong pakaian telah terpinang. 

Selang beberapa menit kemudian, sebuah notifikasi masuk lewat menu whatsapp. Sebuah pesan dari NakNang yang tengah berlibur di rumah neneknya.

Satu paket nasi ayam krispi, ia pesan untuk santap siang. Saya pun segera mencari bufet yang menyajikan menu ayam krispi. 

Syukurlah, dalam sekejap sudah ditemukan. Kemudian saya membeli 4 paket sekalian untuk keponakan serta saudara.

"Bun, kita cari yang panas-panas, yuk!"


Begitu suami mengajak untuk bersantap siang setelah beberapa misi terselesaikan.

Bila suami ingin menyantap yang panas-panas, hanya ada dua pilihan. Bakso atau mie ayam.

Saya pun setuju saja, sambil miling-miling warung bakso yang pernah kami kunjungi. Tentunya dengan menu yang enak.

Setelah beselancar di kota, kami tidak menemukan apa yang dicari. Akhirnya putar arah pulang lalu menuju rumah ibu.

Di tengah perjalanan, tetiba suami ingat warung bakso yang selalu ramai dikunjungi pengunjung, berada di Jln Ronggowarsito, Gedekan, Mireng, Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

 Hanya dalam hitungan menit kami sampai di depan kedai bertuliskan Warung Bakso dan Mie Ayam Gunung Gandul.

Warung Mie ayam dan Bakso Gunung Gandul. Foto yuliyanti
Warung Mie ayam dan Bakso Gunung Gandul. Foto yuliyanti


Begitu memarkirkan mobil, saya langsung memesan menu, takut keselip yang lain. 

Karena saat itu banyak pengunjung berdatangan selain saya sekadar ingin menikmati hidangan yang ditawarkan kedai tersebut.

Pada awalnya suami ingin menyantap bakso kecil kosongan(tanpa bihun). Namun, begitu melihat aneka bakso tersusun di atas gerobak, pilihan suami berubah.

Tak apalah, asalkan hatinya tak berubah. Hehe....

"Mas, ini bakso apa?" Tanya suami karena penasaran dengan bentuknya.

"Bakso kabut, Pak."Jawab si penjual sembari tersenyum.

"Bun, penasaran dengan bakso kabut, bapak ini aja, ya!"

Akhirnya saya memesan bakso kabut dan bakso kecil kosongan(tanpa mie atau bihun)serta sebagai pendanping adalah, teh panas. 

Terlihat beberapa pengunjung di dalam warung, terdiri dari pasangan muda serta keluarga sedang asyik menikmati menu masing-masing. Rasanya, saya sudah tak sabar ingin menyatap juga.

Tidak menunggu lama, pesanan kami sudah terhidang di depan mata. Dalam mangkuk berukuran sedang, terhidang satu bola bakso berbalur telur cukup besar.

Bakso kabut| foto yulitanti
Bakso kabut| foto yulitanti

Sedangkan semangkuk lagi terhidang  5 butiran bakso kecil, mungkin lebih tepat ukuran sedang.

img-20220103-wa0021-61d42c7216671717dd7f87e2.jpg
img-20220103-wa0021-61d42c7216671717dd7f87e2.jpg
Sama-sama berkuah bening berpadu taburan selederi serta daun bawang sebagai pelengkap. 

Saya pun penasaran dengan penampakan bakso kabut tersebut.

Bakso kabut dokumen pribadi yuliyanti
Bakso kabut dokumen pribadi yuliyanti


Saking penasarannya, ketika suami membelah bola-bola bakso tersebut langsung saya abadikan dalam ponsel menu andalan Bakso Gunung Gandul.

Bakso kabut, adalah bakso daging sapi dengan balutan telur sebagai pembungkus bagian luar yang nampak menarik.

Bakso kabut tidak hanya menarik dalam penampakannya saja, namun disetiap gigitan daging sapi begitu terasa.

Rasanya benar-benar lezat. Begitu juga dengan porsi kecil atau yang kerap disebut bakso biasa. Meski biasa, soal rasa, jangan ditanya deh.

Baksonya enak banget, rasanya berbeda dengan bakso lain yang pernah saya santap. Kuahnya bening tetapi gurih, ditambah dengan sambalnya yang pedas pas dilidah.

Rasa gurih berasal dari rebusan tulang sapi yang dimasak bersama kuahnya.
Wis pokok-e uenak puol. Rasanya, kapan-kapan ingin bersantap lagi.

Karena selain baksonya nikmat, saat menyantap menu tersebut, hingga sore hari perut terasa kenyang.

Sebelum kami usai menyantap, saya memesan lagi dua bungkus bakso kecil untuk saudara yang sedang kurang sehat. 

Oh, iya harga satu porsi bakso kabut, ditambah seporsi bakso kecil nerikut dua gelas teh, serta tambah bakso kecil dua bungkus cukup empat puluh delapan ribu rupiah! 

Warung  mie ayam dan bakso Gunung Gandul pantesan laris. Menunya super enak, dan nikmat. Jadi, ketika mengeluarkan lembaran biru, tak masalah. Ada imbalan kelezatan hidangan yang benar-benar istimewa.

Sekian dalam berbagi kuliner hari ini. Salam sehat selalu dan selamat tahun baru.

#ArtikelYuliyanti

#TulisanKe-251

#Klaten, 04 Januari 2022

#MenulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun