Ketika rindu terlewatkan, dari ujung hingga akhir masa
Rindu yang tak pernah terjamah
Sekalipun, kurun masa telah berlalu
Rindu, tetap bersemayam di sudut hatiku
Aku tahu, engkau pun merindu
Rindu yang sama menanjak nan mekar menjalar
Kendati tak terpupuk, namun melimpah ruah
Laksana semak beranak pinak
Angin menyuburkan benih rindu di hatimu
Alam, menjadikan semaian subur bagai belantara
Rimba, yang tak pernah terjamah hingga akhir masa
Membuat butiran rindu hanyut dan luput
Pula tenggelam, bersama mimpi dari sekian mimpi di penghujung abad
Di malam tak berbintang, ia pun melanglang
Menyeberangi berjuta samudera
Tuk bersua pemilik rindu yang tersekat dalam angan
#PuisiRinduYangTerlewatkan
#TulisanKe-250
#Klaten,02 Januari 2022
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H