Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Natal 2021; Toleransi Antar-Tetangga Tetap Terjaga, Sedari Dulu hingga Kini

26 Desember 2021   22:05 Diperbarui: 29 Desember 2021   20:53 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh-oleh kue kering dari rekan bisnis|Foto yuliyanti

Solidaritas antar tetangga berbeda agama yang saya alami sebelum menikah hingga  berkeluarga sangatlah bermanfaat.

Manfaat Hidup Rukun Bertetangga

Anjuran hidup rukun dengan tetangga ini bukan tanpa alasan. Tersebab, ada banyak hal baik yang bisa dipetik dibalik manfaat hidup rukun dan damai dengan tetangga sekalipun mereka berbeda akidah.

Manfaat hidup rukun dengan tetangga yang saya alami adalah tumbuhnya sikap saling tolong menolong ketika kita dalam kesulitan.

Ketika kita membangun hidup rukun dengan tetangga, mereka tak segan akan memberikan pertolongan begitu pula sebaliknya.

Saya teringat ketika masih jomlo dulu, saat mengontrak ruko, tempat itu tidak ada halaman untuk menjemur pakaian. 

Kebetulan tetangga yang non muslim, baik hatinya. Beliau menawarkan kepada saya supaya menjemur pakaian di tempatnya.

Yaitu, di halaman belakang tempat beliau menjemur pakaian sehari-hari yang begitu luas.

Jadi, kami sama-sama menjemurnya, selama saya masih kontrak ruko. Selain itu, bisa saling berbagi, mencicipi santapan yang kita olah. 


Sikap dan rasa simpati dan empati terbangun bisa memperkuat hubungan antara kedua belah pihak untuk hidup rukun.

Karena pada dasarnya semua manusia yang telah Allah ta'ala ciptakan adalah sama. Seperti yang tertulis dalam firman-Nya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun