Bulan November menghadirkan perian hujan setiap hari. Hal ini tentu memengaruhi sendi ekonomi bagi rakyat kecil.
Mereka yang membuka lapak di pasar, atau pedagang keliling tidak bisa beraktivitas. Meski begitu, tidak boleh mengeluh saat musim hujan.
Karena Islam mengajarkan, bahwa air hujan adalah rahmat yang Allah turunkan bagi ummat manusia.Â
Seperti dalam firman-Nya:
"Dan kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon yang rindang dan biji-biji yang dituai"(QS :Qaaf ayat :9)
***
Bicara soal pedagang keliling mengingatkan pesan masuk lewat Whatsapp.
"Maaf Bu, sayure libur. Keenakan sing tidur."
Begitulah pesan dikirim, sambil membubuhkan emoji orang menutup wajah.
Saat libur, Mas Agus mengabari para pelanggan agar tidak menunggu sekaligus bisa cari solusi.
Beruntung saya kemarin membeli keperluan dapur lebih, yaitu tahu putih untuk diolah menjadi bacem.
Pada awalnya tidak berencana mengolah menu tersebut, apalagi berbahan tahu putih. Karena lebih suka tahu magel.
Bacem atau baceman merupakan sajian penganan dari daerah Mataraman seperti Surakarta, Semarang, Magelang dan Yogjakarta. Selengkapnya simak di SINI.
Sehubungan seorang ibu(saya memanggilnya Bude(tetangga) mengeluh tentang bacemnya.
"Mbak yuli, aku gagal. Gak isoh masak tahu bacem kayak, jenengan. Mbok aku diajari, Mbak!" Pinta Bude dengan logat medok Surabaya.
Maka, saya mengajak beliau masak bareng saat toko tutup. Kebiasaan bila memasak bacem sore atau malam.
Kemudian disantap keesokan harinya atau untuk santap siang.Â
Berhubung sore hari hujan, bude batal datang, maka baru saya masak pada sabtu pagi.
Memasak bacem yang berbahan tahu putih, sebenarnya mudah, meskipun pada umumnya lebih mudah tahu magel sebagai bahan dasar.
Tetapi asal kita pandai mengolah, meski tahu putih tetap enak, sedap dan nikmat.
Nah, untuk menciptakan olahan seenak itu, pasti ada tahapan demi tahapan yang harus dilakukan dengan sabar. Anda ingin tahu?
Mabar, yuk! Masak bareng, yuk!
Tahu Bacem Istimewa anti Gagal, Sajian Legendaris Citarasa Manis
Bahan-bahannya:
- 16 papan tahu putih
- 1500 ml air kelapa
- 250 ml kaldu ayam
- Air secukupnya untuk mengukus
- 1 sendok teh garam halus untuk menghilangkan rasa asam
- 1 sendok teh kaldu jamur
- 1 sendok teh roico rasa sapi, rasa ayam juga bisa.
Bahan bumbu halus:
- 9 siung bawang putih
- 3 siung bawang merah
- 1,5 Â sendok makan ketumbar butir
- 4 butir kemiri
- Sengaja saya menggunakan bawang sedikit, biar tidak asam.
Bahan pelengkap:
- 100 gram gula merah
- 1 sdm kaldu jamur
- 1 sdm roico rasa sapi atau ayam
- 5 sdm kecap manis
- 3 lembar daun salam
- 1,5 sdm bawang putih goreng
- 3 sdm gula pasir
Sengaja menambahkan gula pasir, karena gula merahnya muda, ia cendering asin. Tetapi yang berwarna merah tua lebih manis. Menurut pengalaman, sih.
Urut-urutan, lihat sesuai gembar, ya!
Cara mengolah:Â Lumuri tahu dengan garam halus, lalu gosok pelan seluruh permukaannya, kemudian cuci di air mengalir(keran)
Selanjutnya tusuk dengan tusuk gigi bersih setiap dua lapisan terlebar. Kemudian tiriskan(1&2)
2. Ambil panci pengukus, beri air selanjutnya masukan tahu kedalamnya.Â
Percikkan rendaman roico dan kaldu secara merata.(3)Â Supaya tahu terasa lebih gurih. Lalu kukus selama 10 menit. Angkat, sisihkan.(4)
3. Menunggu tahu dingin, haluskan ketumbar, bawang putih dan bawang merah, sisihkan. Tambahkan lengkuas yang dimemarkan(5)
4. Ambil panci lain, masukan tahu, bumbu halus, dahulukan bawang putihnya, air kelapa, air kaldu ayam atau seadanya.
5. Susulkan daun salam, lengkuas, roico bubuk, gula pasir, kaldu jamur dan gula merah.(6)
6. Rebus dengan api sedang hingga tahu matang dan airnya menyusut. Jangan lupa tes rasa, bila takaran sudah hafal maka rasa sudah enak tanpa menambahkan bumbu.
Bila bumbu kurang, Anda bisa menambahkan sesuai selera.
7. Setelah dirasa enak serta kuah menyusut, (7)Â matikan kompor. Kemudian ambil satu persatu tahu menggunakan penjepit makanan. Selanjutnya, tiriskan.(8)
Terakhir, panaskan minyak dalam wajan, masukan tahu secara bertahap. Goreng selama 2 atau tiga menit. Balik-balik supaya permukaan tidak gosong.
 Lakukan hingga tahu habis tergoreng. Angkat, tiriskan kembali. Kemudian sajikan di piring beri cabai rawit untuk ceplusan...hemmm rasane uenak tenan pokok-e mantep.
Ibu depan rumah bilang begini, ini enak tenan. Terima kasih lho, Mbak. Maaf, kemarin batal karena hujan.
Â
Nah, mudah dan gampang kan, membuatnya? Silakan mencoba, ya!
Sekian dari saya, semoga bermanfaat.
Â
#ResepTahuBacemIstimewaAntiGagal
#KreasiDapurYuliyanti
#TulisanKe-227
#Klaten, 28 November 2021
#MenulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H