Pada hari Minggu 31, Oktober 2021 seperti  biasanya saya mengunjungi ibu dan saudara di kampung. Ya, sepekan sekali melepas rindu akan kampung halaman dan keluarga dari pihak saya dan suami.
Biasanya tujuan utama adalah rumah ibu, berhubung saya ada keperluan ingin membeli beberapa bunga bersama Kakak, maka  kepulangan kali ini tertuju rumah beliau.
Singkat cerita, setelah kami berempat berangkat dalam waktu kurang lebih 2 jam sudah pulang membawa beraneka macam tanaman hias.
***
Mendung pekat menyelimuti langit di kota kami. Jelang maghrib saya beserta suami berpindah ke rumah ibu. Sedangkan anak semenjak hari jum'at sudah bermalam di tempat neneknya.Â
Ba'da maghrib kami bercanda bersama sudah hal biasa meski tiap pekan bertandang.
Tetiba keponakan menghampiri sembari berkata;
"Bude, ada yang tenggelam di Rowo Jombor."
"Innalillahi...pasti seorang pria." Sahut suami seketika.
"Iya, Pakde. Seorang pria lagi mancing, info dari teman-teman dan wali kelasku dulu, yang rumahnya di sekitar Rowo."Â
Kata keponakan sembari jemarinya menari di laman whatsapp.
Keponakan semasa duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama(SMP) setempat, ia menjadi jurnalis Estib TV di sekolahnya.Â
Layaknya seorang wartawan dari media sosial handal meliput berita ke mana-mana kala itu.
Kami pun terlibat perbincangan serius mengenai orang yang tenggelam di rowo hingga soal beberapa bulan lalu toko sempat mengirim bahan material ke proyek tersebut.Â
Kabarnya, tempat tersebut akan disulap menjadi hunian layaknya di Ibu Kota Negara yang sangat nyaman nan indah.
Kami seakan tak peduli dengan waktu yang semakin pekat. Kami masih asyik diskusi tentang rowo yang menyimpan sekelumit misteti.
Padahal jelas terlihat arah tujuan kami pulang terlihat kilatan petir menyambar-nyambar.Â
Namun kami masih asyik dalam diskusi tentang musibah yang barusan terjadi.Â
Bahkan hingga jelang kepulangan kami, belum ada titik terang apalagi kabar penemuan.
***
Malam bergulir menuju pagi, berita hangat seputar orang tenggelam masih hangat diperbincangkan.
Tetiba beberapa grup whatsap menginfokan tentang evakuasi jenazah pengantin baru yang begitu malang.
Melansir dari Solopos.com. Hari itu pukul 07:00 WIB diagendakan penyelaman. Ada dua tim [masing-masing tim terdapat penyelam profesional.]
Tim pertama terjun pukul 07.16 WIB di lokasi korban tenggelam sisi timur Rawa Jombor hingga pukul 07:50 WIB, tim pertama belum menemukan hasil.
Selanjutnya tim kedua terjun mulai pukul 08:16 WIB, arah  pencarian digeser sekitar enam meter dari lokasi pertama.
Tepat pukul 08:23 WIB , tim kedua menemukan korban berada di dasar rawa dan tertutup lumpur setebal setengah meter.Â
Jenazah pria malang yang diketshui bernama Agung  Wibowo(25) status pengantin baru warga Mranggen Rt 01/04 Kecamatan Bayat Kabupatrn Klaten.
Berikut saya sisipkan potongan video detik-detik evakuasi jenazah korban sumber foto dokumentasi pribadi
Menurut saksi mata Sutrisno teman korban, mereka berdua tiba pukul 11:00 siang, sedangkan kronologi kejadian sore pukul 16 :00 WIB.
Saat itu angin menghempaskan rakit korban dan ia hendak mengejar dengan berenang.Â
Sumber youtube grup whatsap.
Namun, untung tak bisa diraih malang pun tak bisa ditolak. Sang Pengantin baru harus kehilangan nyawa di Rowo Jombor.
##ArtikelYuliyanti
#TulisanKe-213
#Klaten, 01 November 2021
#Menulis di Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI