Kata keponakan sembari jemarinya menari di laman whatsapp.
Keponakan semasa duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama(SMP) setempat, ia menjadi jurnalis Estib TV di sekolahnya.Â
Layaknya seorang wartawan dari media sosial handal meliput berita ke mana-mana kala itu.
Kami pun terlibat perbincangan serius mengenai orang yang tenggelam di rowo hingga soal beberapa bulan lalu toko sempat mengirim bahan material ke proyek tersebut.Â
Kabarnya, tempat tersebut akan disulap menjadi hunian layaknya di Ibu Kota Negara yang sangat nyaman nan indah.
Kami seakan tak peduli dengan waktu yang semakin pekat. Kami masih asyik diskusi tentang rowo yang menyimpan sekelumit misteti.
Padahal jelas terlihat arah tujuan kami pulang terlihat kilatan petir menyambar-nyambar.Â
Namun kami masih asyik dalam diskusi tentang musibah yang barusan terjadi.Â
Bahkan hingga jelang kepulangan kami, belum ada titik terang apalagi kabar penemuan.
***
Malam bergulir menuju pagi, berita hangat seputar orang tenggelam masih hangat diperbincangkan.