Bagaimana tidak, hari demi hari biasanya berlalu begitu saja di tempat kerja, tetapi setelah pensiun terkadang merasa waktu berjalan begitu lama.
Bila kita memasuki masa pensiun, alangkah baiknya bila telah memiliki perencanaan yang baik. Persiapan tersebut seharusnya disiapkan beberapa tahun sebelum memasuki masa pari purna.
"Paling ideal itu sepuluh tahun sebelum pensiun sudah mulai merencanakan apa yang akanp dilakukan pada saat menghadapi purnatugas.Tentunya itu sangat-sangat individual, setiap orang punya cara berbeda dalam menghadapi purnabakti,"Â ujar Dekan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Hj. Hendriati Agustiani, M.Si.
Meski demikian, banyak juga yang menilai bahwa masa pensiun menjadi momen tepat untuk melakukan segala aktivitas selama terhalang masa kerja.
Satu persatu ada yang menyalurkan hobinya. Seperti berwirausaha, bercocok tanam, atau mencari tempat tinggal yang menenangkan seperti di pedesaan.
Setiap orang bebas memilih dan menentukan cara mereka menikmati Masa Pensiun.
Kebanyakan orang ketika menghadapi masa pensiun, hal penting yang dipersiapkan adalah aspek finansial. Padahal, sebenarnya persiapan mental sebelum purna tugas seharusnya lebih dimatangkan.
Karena bisa memberikan dampak yang buruk terlebih pada pasangan secara psikologis.
Dilansir dari Hellosehat.com(kamis, 31/1/2019 sejumlah setudi telah membandingkan kesehatan mental golongan pensiunan dengan profesional paruh baya.
Hasilnya menunjukkan bahwa pensiunan(terutama pria) cenderung memiliki tingkat depresi dan kecemasan lebih besar dari rekan-rekan kerja mereka.
Fakta juga menunjukkan bahwa penuaan dapat menjadi pengaruh signifikan terhadap kepercayaan diri.
Tidak bisa dipungkiri bahwa karier memiliki andil besar pada kehidupan banyak orang, sehingga para pensiunan mengalami perubahan gaya hidup ketika menghadapi masa ini.