Apa kabar Pembaca Kompasiana yang berbahagia? Semoga senantiasa Anda selalu dalam keadaan sehat, aamiin.
Tantangan Kak admin Kompasiana kali ini sangat menarik, Topik Pilihan dengan tema "Pasang Internet Rumah" mengingatkan sebuah cerita.
Sebuah percakapan yang menggemaskan bersama wali murid kelas 6 beberapa bulan terakhir.
"Maaf, Bu. Saya belum bisa download materi, karena kuota internet habis" kata salah satu wali murid.
Lalu ada lagi yang bilang seperti ini.
Bu, kok bantuan kuota internet untuk siswa belum turun? Sekarang  boros. Apalagi saat ini saya tidak bekerja karena pabrik libur sementara waktu.
Begitulah keluh kesah wali murid saat mengikuti proses pembelajaran daring.
Saya pun mengimbangi obrolan ngalor-ngidul tersebut.
Kata saya dalam WAG kurang lebihnya bertuliskan seperti ini:
 "Bagi segenap wali atau murid yang belum bisa meng-akses materi, bisa ke tempat saya. Hayuk keroyokan nggak masalah, jaringan internet di tempat kami wus-wus seperti angin, insyaa Allah lancar."
Serentak para wali murid pun berbalas cakap, dengan beraneka pertanyaan.
"Bayar nggak, Bu?"
Bahkan ada yang bertanya lebih lanjut tentang jaringan internet yang dipakai. Saya merasa senang, meski harus berselancar mengumpulkan segenap ingatan.
Mengingat awal mula berlangganan Wifi, tepatnya pada pertengahan tahun 2015.
Â
Iya, kami mem-fasilitasi ruko dengan memasang Wifi IndiHome untuk melancarkan komunikasi. Sebelumnya saya pasang telepon rumah, saat masih mengkontrak sebuah ruko di Jln Jogja-Solo.
Namun, setelah pindah ruko milik sendiri, saya ingin memindahkan pemsangan kabel telepon ke rumah baru.
Tetnyata biaya jauh lebih mahal, dari pemasangan baru. Mahalnya karena jarak mencapai beberapa titik, meski masih satu RT.
Pihak telkom memberi solusi untuk pasang Telepon Flexi, sarana memudahkan komunikasi dengan tarif lebih murah. Selang beberapa pengajuan, akhirnya terpasang juga.
Beberapa tahun kemudian, telepon rumah flexi dihapus untuk semua wilayah (se-Indonesia), karena dianggap sudah tidak prospektif.
Para pelanggan CDMA pun dialihkan ke Telkomsel operator GSM terbesar di negeri ini.
Kartu Perdana ini sengaja disiapkan untuk menampung mantan pengguna Flexi. Namanya, Kartu As semurah tarif CDMA.
Akan tetapi semua itu sebatas telepon saja, kami tidak bisa mengirim file, foto dan lain sebagainya tanpa didukung data internet. Bermodal pulsa reguler jelas boros.
Nah, dari situlah muncul gagasan untuk pasang Wifi, apalagi pada tahun itu lagi trend "Pasang Internet Rumah."
Saya bersama suami lantas ke kantor Telkom cabang di Klaten. Mendaftarkan untuk berlangganan Wifi. Persyaratan cara pasang Indihome yang harus dipersiapkan adalah:
- 1. Fotokopi KTP/E-KTP
- 2. Memiliki alamat imail, kemudian lampirkan di dalam persyaratan
- 3. Foto rumah yang akan Anda pasang layanan wifi
- 4. Lampirkan informasi nomor hp yang masih aktif
- 5. Melampirkan fito selfi sambil memegang KTP asli
- 6.Menulis alamat lengkap lalu sharelokasi untuk memudahkan survei lokasi
- 7. Lalu pilih paket yang akan dipasang.
Padsng Indihome sangat mudah. Pihak Telkom sendiri cukup banyak menawarkan betbagai opsi. Namun baiknya Anda mengenal lebih dekat paket internet sebelum menjatuhkan pilihan.
Indihome merupakan singkatan dari Indonesia Digital Home. Merupakan sebuah produk layanan yang dirilis oleh PT Telekomunikasi Indonesia(Telkom)
Layanannya berupa paket data dan komunikasi seperti:
1. Â Internet
2. Telepon rumah
3. Layanan televisi interaktif.
Semua produk di atas, bisa digunakan oleh pelanggan dalam satu paket atau 3 paket in 1. Selain menggunakan internet pengguna juga bisa mendapatkan layanan UseeTV dan saluran telepon setiap bulannya.
Sejarah Singkat Berdirinya Indihome
Produk layanan ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2015. Atau bertepatan dengan tahun di mana Speedy diberhentikan.
Sepanjang tahun 2015, Telkom mengklaim sudah ada sekitar 2000 pengguna yang telah mendaftarkan diri.
Responnya tergolong cepat karena kualitas kecepatan internetnya  jempolan.
Kelebihan Indihome
1. Ketersediaan paket yang lengkap
2. Jaringan Wifi Cepat dan Stabil
3. Tayangan Favorit Tanpa Jeda
4. Dilengkapi dengan Perlindungan Ekstra
5. Layanan Telepon Terbaik
6. Sistem Pembayaran Mudah
Selengkapnya bisa disimak di sini:
Untuk mempermudah cara setting modem ONT GPON Alcatel-Lucent I-240W-A serta supaya menerima hasil setingan yang terbaik, maka sebelum melakukan setting modem indihome harus dilakukan reset ulang.
Teknik Reset Modem Alcatel Lucent I-240W-A.
Tekan tombol reset (lubang kecil yang ada di samping body modem) dengan benda tumpul (bulpoin atau kayu lidi) selama 3-4 detik dalam kondisi modem hidup.
Cara Setting Modem Indihome Alcatel I-240W-A Fiber Optic.
Teknik Setting Modem IndiHome Alcatel Lucent I-240W-A Fiber Optic. Salah satu ONT GPON yang digunakan telkom untuk layanan triple play indihome fiber adalah ONT dari pabrikan Alcatel- Lucent.
Penggunaan perangkat jaringan GPON Alcatel Lucent I-240W-A sebetulnya sudah lama sekali di gunakan oleh pihak telkom, yakni sejak pertama kali indihome memperkenalkan standarisasi kualitas jaringan internet super cepat pada pertama 2015 yaitu dengan produk IndiHome Fiber.
Sebelum melakukan setting modem indihome, pastikan ONT GPON dan jaenteng fiber optik dalam kondisi ready dengan cara melihat gosip yang di tunjukkan oleh lampu indikator Modem Alcatel I-240W-A, ibarat di bawah ini. Selebihnya bisa disimak di sini:
Mengenal Fungsi Lampu indikator ONT Â GPON Alcatel Lucent I-240W-A.
- Lampu POWER hidup berfungsi untuk mengetahui adanya fatwa listrik ke dalam modem.
- Lampu LINK hidup: berfungsi untuk mengetahui kondisi sambungan kabel fiber optik, misal lampu  mati, kemungkinan besar putus atau mengalami kerusakan.
- Lampu AUTH hidup: berfungsi untuk mengetahui apakah modem sudah terintegrasi dengan sistem indihome/ kantor sentra indihome.
- Lampu LAN 3 hidup (jika ada port LAN modem yang terhubung dengan komputer PC, Lapto).
- Lampu Indikator WLAN berfungsi untuk mengetahui apakah WIFI aktif atau tidak. Untuk menghidupkan Wireles dengan menekan tombol WLAN di sisi samping modem.
- Lampu INTERNET hidup berfungsi untuk mengetahui kondisi jaringan internet, kalau lampu indikator mati atau berkedip, umumnya disebabkan oleh adanya problem pada konfigurasi dari pihak telkom. Selengkapnya bisa disimak di sini: Â
Nah, mudahkan caranya.
Awalnya dulu saya ambil paket 3 in 1, dengan tagian bulanan hampir Rp 600 ribu berikut pajak dipakai dua titik(dengan tetangga sebelah)Â
Saya bisa menikmati layanan kecepatan internet 20 mbps, bonus 100 menit telepon lokal dan interlokal. Namun pada akhir tahun 2020 paket TV saya hapus, upgrade menjadi paket internet dan telepon saja.
Tanpa mengurangi kecepatan internet 20 mbps tarif pun menjadi lebih murah. Adapun jumlah tagian yang harus kami bayar perbulan di angka Rp 350.000 berikut pajak dibagi dua titik.
Nah, sangat murah, kan?
Perangkat yang saya pakai ada 4 ponsel, belum yang lainnya. Tidak terbayang seandainya tiada Wifi berapa uang yang dikeluarkan untuk membeli data internet.
Kesimpulan saya, "Pasang Internet Rumah" tudak hanya memudahkan komumikasi, tetapi juga menghemat pengeluaran kami.
Apalagi cara penanganan bila wifi sedang gangguan pun gampang, cukup menghubungi pihak telkom 147, nanti ada petugas yang akan datang mengurus.
Sekian dari saya, semoga bermanfaat. Salam hangat selalu.
#ArtikelYuliyantiHanyaDiKompasiana
#TulisanKe-148
#Klaten, 01, Agustus 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H