Maka, orang pertama yang dipanggil untuk memilih barang yang disukai adalah saya.
Saya masih ingat kala diberi 't shirt,' dengan warna hijau muda kombinasi garis kuning warna kesukaan, juga tas wanita hitam. Tapi sayang, kausnya di ambil orang. Sedih, saat mengingat kejadian itu.
Pelajaran yang saya petik dari Ko Sien, beliau baik dan banyak humor, meski terkadang kami terlibat dialog yang agak serius demi mempertahankan pendapat masing-masing.Â
Tetapi, sama-sama cepat melupakan pembicaraan tersebut untuk mendapat hal yang terbaik.
Sesekali beliau juga memberi diskon harga dan hadiah kepada konsunmennya. Sehingga banyak yang menyukainya. Bosku memang Baik Lagi Menarik, Membuat Hatiku Luluh ingin sepertinya.
Pelajaran yang bisa dipetik dari beliau adalah, contoh kebaikkan pada sesama, humorisnya, kepintaran dalam mengelola bisnis jadi idaman lagi panutan kala masih bekerja di sana hingga kini saya berdiri sendiri.
Hingga ini tetap menjaga silaturahmi dengan toko beliau, ilmu yang didapat saat bekerja di sana, saya terapkan di toko hingga kini.
Kiranya cukup sekian secuil kisah dari Kota Klaten Jawa Tengah, salam hangat kepada semua Pembaca Kompasiana. Tetap semangat semoga tetap sehat dan bahagia selalu.
#ArtikelYuliyanti
#TulisanKe-134
#Klaten, 13 Juli 2021
Baca juga:"Kerja di Toko Besi Tidak Memerlukan Surat Izin Cuti"Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H