Salam sejahtera Pembaca setia Kompasiana
Hampir setiap lebaran, saya tak jauh dari kandang hehe...Maksudnya, saya selalu pulang ke kampung halaman(ke rumah Ibu) Kebetulan tempat tinggal saya berbeda dengan Ibu, tetapi masih se- Kabupaten.
Tak terasa ya, tinggal dalam hitungan jari, hari raya idul fitri hadir dalam pelukkan, insyaa Allah.
Hari lebaran merupakan hari yang ditunggu-tunggu bagi kaum muslim, terutama yang hidup dirantau ingin segera pulang ke kampung halaman.
Berpisah dengan orang tua dan keluarga sekian lama, berharap bisa melepas rindu di saat lebaran tiba.
Namun, lagi-lagi pemerintah melarang mudik.
Harapan bertemu keluarga tercinta pun takkunjung jadi kenyataan. Sedih, kecewa, itu pasti. Bersabarlah saudaraku.
Demi memutus mata rantai covid-19, apa hendak dikata selain mematuhi aturannya, supaya keluarga dalam kondisi sehat walafiat, aamiin.
Hari raya idul fitri, merupakan momentum untuk bersilaturahmi, bertatap muka, pun berjabat tangan(tanda saling memaafkan)bagi Anda yang takjauh dari sanak saudara dalam satu zona aman.
Namun, bagi Anda yang jauh dari keluarga, janganlah berkecil hati apalagi bergelayut kesedihan. Ada solusi pengobat hati, yang bisa terwakilkan dengan bingkisan.
Meski takseberapa nilainya, tapi mampu mengganti kehadiran diri yang takbisa kembali.
Saya akan berbagi tips mengirim parcel dengan nyaman bahkan keluarga pun riang.
 Tips aman mengirim parcel lebaran.
1.Parsel lebaran kue kering
Mengirim parcel lebaran sudah menjadi tradisi sejak dulu. Bingkisan yang mayoritas berisi aneka kue kering, minuman, dan berbagai jajanan dalam kemasan instan itu sudah biasa.
Namun, alangkah bagusnya, bila bingkisan yang kita kirim tidak berupa makanan apalagi minuman.
Kenapa?
Bukankah, kalau camilan bisa untuk hidangan di hari raya?
Iya, betul sekali saudaraku. Akan tetapi saat pandemi ini, kita harus lebih berhati-hati untuk memilih isi parsel.
2. Bingkisan parsel berupa perabot rumah tangga.
Alangkah baiknya dalam mengirim bingkisan lebaran berupa cangkir atau piring. Sebagai isian parsel akan terlihat unik nan mewah.
 Atau bisa pula dengan barang lain yang bermanfaat hingga jangka panjang. Karena, akan selalu terkenang sepanjang masa.
Seandainya tetap ingin mengirim parsel yang berisikan aneka kue kering, kita bisa membuat nastar, putri salju tabur keju, kastengel keju dan lain-lain.Â
Dengan membuat, mengemas sendiri jauh lebih hemat. Keluarga pun juga merasa senang menyantapnya.
Atau bisa juga memilih membeli "Parcel Lebaran"Â di agen atau tempat pembuat langsung yang sudah jadi langganan tetap.Â
Bila berupa makanan dalam kaleng, mintalah kepada penjual untuk mencantumkan tanggal Expired semua daftar isi entah itu dalam kardus atau keranjang parcel.Â
Karena kita akan bisa mengetahui, dan keluarga aman menyantap atau menyimpan dalam jangka panjang.
3.Pilih jasa pengiriman yang terpercaya
Memilih jasa pengiriman yang sudah ternama, paling tidak sudah jadi langganan kirim barang sebelumnya. Karena selain memberikan rasa aman dan nyaman bingkisan kita sampai tujuan dengan tepat.
4.Pastikan alamat dan tujuan dengan jelas.
Tips ini akan menjaga juga memudahkan proses pengiriman dengan cepat. Membubuhkan nama pengirim, tujuan penerima barang dengan jelas dan benar.
Jangan sampai terjadi seperti kasus "sate sianida berujung maut"Â yang viral beberapa hari terakhir ini.
Pastikan pula alamat pengirim, penerima dengan benar. Taklupa sematkan nomor ponsel yang bisa dihubungi.
Demikianlah 4 tips aman dalam mengirim "Parcel Lebaran"Â untuk keluarga tercinta. Selamat menunaikan ibadah puasa, bagi Anda yang menjalankannya. Semoga diberi kelancaran hingga datangnya lebaran.Â
Salam berkah Ramadhan, mohon maaf lahir batin.
Tulisan ke-96. Klaten, 07 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H