Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Era 2020: Mengapa Harus Menulis? (Bagian 1)

28 Februari 2021   19:39 Diperbarui: 4 Maret 2021   05:48 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Rekam Jejak Penulis Pemula"

Sekilas menggabungkan rintisan kisah  awal tahun 2020, era paling unik. Sebuah kenangan indah menjadi penulis pemula. Teruniknya, tahun 2020 merupakan tahun pandemi. 

Dampak Corona menjadikan; 'Semboyan'di rumah saja, belajar dari rumah, bekerja pun dari rumah, lawan covid, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan jaga kesihatan. Maskermu melindungiku, maskerku melindungimu pun bertaburan di mana-mana. Menjadikan diri bagai terbelenggu karena wabah tersebut.

Kepada Kompasianer,saya ingin berbagi sedikit cerita.
 'Kisah jalanan hidup yang mengantarkan jadi Penulis Pemula.'

'Mengapa harus menulis?'

Karena, selain hobi, dengan menulis akan menciptakan sejarah baru untuk diri sendiri. Apalagi, bila tulisan itu bermanfaat buat orang banyak, pastinya akan membuat tulisan itu tetap hidup.

1. Mengenal 'Komunitas Menulis Online' (KMO)

Lewat seorang teman yang sudah menghasilkan "Buku Antologi" perdananya, saya minta untuk diajari menulis. Gerak cepat (gercep), melalui link grup yang diberikan, saya pun bisa bersilaturahmi dengan seorang admin di komunitas tersebut. Tepatnya, pada bulan februari 2020, satu tahun yang lalu. Setelah berhasil masuk grup, tidak menunggu lama akhirnya bisa berbalas silaturahmi pun bergabung di kelas online. Batch 21, kelompok 09.

Tangkapan layar (ikon grup) dok pri
Tangkapan layar (ikon grup) dok pri

Jujur, sebenarnya dalam hal menulis saya awam sekali. Minimnya pengetahuan membuat cara berpikir tak seperti teman lainnya yang berpendidikan lebih tinggi. Apalagi Menulis di komunitas tersebut tidak semudah kita berbalas pesan lewat menu WhatsApp. Ada aturan sesuai kaidah Ejaan Yang Disempurnakan(EYD) pun Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Namun, saya tidak gampang menyerah. Selalu bertanya tentang apa yang tidak dimengerti kala mentor Coach Tendi Murti, menyampaikan materi di Telegram. Sejak berkumpul, berdiskusi belajar bersama para penulis hebat pun pemula sedikit demi sedikit bertambah pengetahuan saya.

Saat memasuki kelas pertama kalinya, diberi tugas pernyataan komitmen menjadi seorang penulis.

(Dok pri instagram)
(Dok pri instagram)

Tulisan tersebut diposting di Instagram, dengan tagline Penanggung Jawab Kak Anin Ronin(PJ) Coach Tendi Murti, Mentor KMO, Kepala sekolah Muhammad Anhar(Kepsek), Indah Tinumbia Wakil Kepala Sekolah(Wakasek), Rosydiana Putri selaku Neng Jaga di kelas tersebut.

Pada awalnya tidak paham Tagline itu apa? Bagaimana caranya?

Iya, gelar 'Gaptek'pantas tersematkan. Tapi takapa? Hanya dengan belajar dan terus belajar pasti saya bisa. Insya Allah.

Saat mengikuti kelas online Batch 21,bisa bertukar pengalaman dengan sesama teman, sambil menunggu materi selanjutnya, yaitu 'Sarkat'(Sarapan Kata- menulis minimal 300 kata setiap hari selama 30 hari pun memposting di Komumitas Bisa Menulis (KBM). Tempat hasil karya para penulis di muat di aplikasi tersebut.

Bisa dibayangkan, baru dua pekan gabung di dunia literasi, harus bisa menulis sebanyak itu. Betapa saya kebingungan kala itu, harus memposting tepat waktu agar mendapat nilai baik. Pun mengembangkan naskah tersebut di sela-sela kesibukan pekerjaan utama. Namun, lagi-lagi kutanamkan kepercayaan diri. 'Aku Pasti Bisa' dengan penuh kesabaran, tak mudah putus asa, apalagi kata bosan harus dibuang jauh dari pikiran.

Berkat kegigihan, tak malu bertanya, akhirnya saya bisa merampungkan tugas demi tugas dengan baik. Alhamdulillah, perjalanan panjang pun terlampaui, hingga berhasil meloloskan satu karya, Buku Antologi dari kelas pertama yang berjudul" Serenada Dawai Kehidupan."

Antologi Batch 21(Dok Pri)
Antologi Batch 21(Dok Pri)
Walau belum bisa berkarya Buku Solo, tetapi suatu saat pasti bisa. Aamiin.

Saya tidak berhenti disatu kelas saja. Belum usai batch 21, saya ikut kelas lain, yang gratis pun berbayar: Kelas Jadi Buku(KJB) Batch 06, bersama Mentor Kak Ahmad Rifa'i Rif'an. Menimba ilmu di kelas tersebut, bisa menambah wawasan menulis naskah Non Fiksi pun berhasil menghasilkan karya antologi(proses layout)

 Berlanjut Kelas Novel bareng Asma Nadia. Bisa menyesap ilmu dari beliau, merupakan hal yang menggembirakan. Semoga segera bisa berkarya selayaknya beliau, aamiin.

Merambah Kelas Cerpen dengan penerbit Medaca Aurora. Satu bulan bersama kawan-kawan, di Kelas GOLDEN SQUAD berhasil meloloskan naskah, menjadi Buku Antologi kedua yang berjudul 'DETAK KATA' tak henti hati selalu berucap syukur, Alhamdulillah.

Merambah beberapa event nulis bareng(nubar) puisi dan Cerpen di kelas-kelas online, saya ikuti sedari bulan Maret hingga september 2020, ilmu yang diperoleh dari sana sangat bermanfaat dan menghasilkan karya baru.

Buku Antologi ke-2 bersama kawan-kawan Golden Squad(dok pri)
Buku Antologi ke-2 bersama kawan-kawan Golden Squad(dok pri)

2. Mengikuti Program Fast Track-Penulisan di PayTren Academy.

Genap dua tahun lima bulan, saya menjadi Bintang Academy. Nofember 2019 menjadi bagian Master Club-nya Paytren Academy. Sebuah aplikasi online yang dibuat oleh paytren, sebagai wadah seluruh mitra untuk mengembangkan diri, belajar kapan pun di mana pun bisa.

Pada bulan Agustus 2020,pihak manajemen menawarkan paket pelatihan penulisan yang diselenggarakan selama dua bulan. Tentu saja saya tidak melewatkan momen tersebut. Bersama teman-teman berjumlah-24 peserta, memberanikan diri untuk daftar dan berkarya. Pembelajaran kami melalaui 16 kali zoom meeting.

Awal mula materi pengenalan diri, dan membuat tulisan hardnews, feature, artikel, berita hoax, berlatih mengedit naskah, menulis kisah inspirasi, menulis cerpen, menyusun resensi pun masih banyak materi lain lagi. Di akhir pelatihan ini, semua peserta wajib mengumpulkan naskah yang akan dibukukan. Alhamdulillah, terbitlah buku antologi yang berjudul 'Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita' pada10 Desember 2020 terbitan Wisata Hati Business School(WHBS).

Antologi ke-3, saya bersama kawan-kawan grup WA FTP (dok pri)
Antologi ke-3, saya bersama kawan-kawan grup WA FTP (dok pri)

Dari kesekian tugas ini, ada satu momen paling menarik, membuat saya dag-dig-dug campur aduk. Keringat dingin pun mengucur. Pasalnya salah satu mentor kami, Bang Johan Rio Pamungkas, memberi tugas mengunggah tulisan kami sebagai penutup pelatihan FTP, yaitu dengan membuat akun blog di Kompasiana!

Para pembaca yang budiman, pastinya Anda ingin tau keseruan saat saya berkenalan dengan Beyond Blogging ini, kan?
Ikuti kelanjutan tulisan saya, ya!

Terima kasih, salam hangat selalu.

Tulisan ke-43. Klaten 28 Februari 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun