Untukmu yang ada di seberang sana
Sekian lama tak bersua, apalagi bercengkerama
Lewat media pun secarik kertas
Pena taklagi menari menyeruakkan isi hati.
Sepucuk surat kau tulis penuh cinta
Katamu, takdir mempertemuan kita
Hingga kisah pun terukir indah
Menyisakan secawan candu bergelut rindu.
Sejujurnya, rindu itu masih ada
Namun, taklagi terpelihara
Takut menjadi noda pun memetik karma
Biarlah, rindu kusimpan rapat di sudut gelap.
Aku minta maaf yang taksengaja mengukir cerita
Taksengaja menyisakan secawan candu
Biarlah angin mengusap setitik debu
Debu yang bersemayam di hatimu.
Tulisan ke-39. Klaten, 25 Februari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H