Mohon tunggu...
Yulia CitraNur
Yulia CitraNur Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Bloom where you are planted

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia yang Paling Baik di Sisi Allah SWT

8 Mei 2020   20:42 Diperbarui: 14 Juni 2021   15:35 2788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia yang Paling Baik di Sisi Allah SWT (unsplash/inaki del olmo)

" Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu"

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillah marilah kita bersyukur kepada Allah SWT yang tak bosan-bosannya, dan tak pernah berhenti-berhentinya  mencurahkan, melimpahkan, menganugerahkan beribu nikmat kepada kita, semoga kita menjadi hambanya yang dapat bersyukur.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Baginda Rasulullah junjungan kita, sahabat-sahabatnya, tabi'in-tabi'in serta pengikutnya hingga akhir zaman, beliau yang telah memperjuangkan Islam dengan tetesan darah, hingga sekarang kita dapat menikmati betapa indahnya ukhuwah, kita dapat merasakan indahnya Islam serta ilmu pengatahuan.   

Baca juga : Ibarat Air Susu Dibalas Air Tuba, Ketika Kebaikan Dibalas Kejahatan

Al-qur'an merupakan sebaik-baiknya kitab, yang setiap ayatnya memiliki arti dan makna yang sangat luas. Kita pasti pernah mendengar ayat ini namun sering terlupakan atau malah kita abaikan.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. 

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Al Hujurat: 13)

Ayat ini sangatlah padat dan jelas, namun sayangnya banyak diantara kita yang sering mengabaikannya dan bahkan tidak tahu maka dari itu disini saya akan membahas agar kita dapat bertaubat dan mengharapkan ridho-Nya. 

Sering kali kita terlalu sibuk pada dunia, sibuk mengejar sesuatu yang tidak bisa kita bawa ketika kematian menghampiri.. kita terlalu terlena dengan harta dan mengejar sesuatu yang tidak ada harganya. Kita terlalu lalai dalam mengingat Allah Swt, kita dibutakan dengan hal-hal yang berbau dosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun