Aku ingin menjadikanmu kisah pada hari yang resah
Engkau terduduk rapi disudut toko yang menyepi
Tak gusarnya kau tunggu jam demi jam sekedar untuk berburu materi, entah kau dapatkan hari ini
Pemanismu masih berderet rapi dipelataran, berderet ditemani kopi dan kacang-kacangan yang sedang kau jajakan
Dari pagi hingga siang menjelang,,,, daganganmu tak kunjung pergi meninggalkan,,, bahkan masih diam bersebelahan???
Lalu lalang orang pergi dan datang, tak ada yang mampir atau sekedar menanyakan
Kau masih disana, bertahan
Ditemani kita suci yang tak henti-hentinya kau lantunkan dan kau dekapkan dalam rintihan
Ada doa yang kau sematkan pada tangis yang tertahan oleh seulas senyuman
Kau menyembunyikan luka yang begitu dalam atas semua keadaan bukan??
Mungkin kau ragu, semesta tak bisa diajak berteman???
Tapi apa yang bisa kau lakukan?
Ditengah pandemi yang tak terelakan dan tak kunjung terselesaikan
Semoga doamu, doaku, doa kita semua segera didengar oleh Tuhan
Untuk mengembalikan bumi dalam kebaikan
                      Â
                         Malang, 11 Mei 2020
                            Yulia Ayu P
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H