Mohon tunggu...
Sam
Sam Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Padi tumbuh tak berisik. -Tan Malaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Eko Pece, Jecko Siompo, dan Tarian Indonesia yang Mendunia

29 April 2016   22:47 Diperbarui: 30 April 2016   10:27 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selmat Hari Tari Sedunia 2016 (sejarahtari.com)

World Dance Day atau Hari Tari Sedunia diperingati setiap tanggal 29 April. Pada hari tersebut, jutaan penari di seluruh planet bumi bersuka cita. Di tempat masing-masing, para penari baik yang professional maupun yang baru belajar, turut memperingati World Dance Day dengan cara menyelenggarakan event, dari evennt akbar yang berdurasi puluhan jam hingga streetshow sederhana di pinggiran kota.

Pada awalnya, World Dance Day dicanangkan oleh UNESCO pada tahun 1982. Secara resmi tidak ada hal yang mendasari pemilihan tanggal 29 April sebagai Hari Tari Dunia, namun banyak pihak berpendapat bahwa tanggal tersebut dipilih sebagai bentuk penghargaan terhadap penari balet legendaris asal Perancis Jean-Georges Noverre yang lahir pada 29 April 1727. Pria kelahiran Paris ini adalah orang yang menciptakan ballet d’action, yaitu tarian balet yang mempunyai plot cerita dan mendasari berkembangnya tarian balet modern.

Hari Tari Dunia diselenggarakan dengan tujuan untuk menarik perhatian publik terhadap tari, utamanya masyarakat yang jarang bersentuhan dengan tari. Banyak tarian yang belum dikenal masyarakat, meskipun itu dari tempat asal mereka sendiri. Padahal tarian tersebut sangat menghibur dan menarik.

Penari di berbagai negara mencoba untuk memperkenalkan seni yang mereka cintai kepada publik lewat World Dance Day, termasuk Indonesia. Indonesia dikenal sebagai negara yang kental akan budaya tari. Negara yang kaya ini terdiri dari 34 provinsi yang membentang dari Sabang sampai Merauke dan tiap provinsi memiliki tarian khas daerah masing-masing. Belum lagi tarian modern hasil pengembangan dari luar negeri.

Eko Pece

Indonesia juga memiliki penari yang berprestasi di level internasional. Salah satu yang paling terkenal adalah Eko Supriyanto, atau yang lebih akrab dikenal dengan nama Eko Pece. Dia sempat menjadi penari dan koreografer dalam rangkaian tur 268 konser milik salah satu musisi ternama yaitu Madonna. Prestasi yang belum bisa disamai oleh satu pun penari di Indonesia hingga saat ini.

Sementara pada jalur streetdance Indonesia punya Jecko Siompo, putra asli Papua yang namanya menggema ke seantero dunia lewat masterpiece-nya yang bernama Animal Pop, tarian yang menggabungkan poppin dan gerakan hewan liar yang ada di Indonesia. Animal Pop membawa nama Jecko Siompo ke jajaran penari elit dunia.

Jecko Siompo (animalpop.com)

Selain dua orang tersebut, Indonesia memiliki banyak tarian tradisional yang sudah terkenal di mata dunia. Tak jarang budaya asli Indonesia tersebut diklaim oleh negara lain karena keindahannya. Untuk itu sebagai warga negara, kita wajib menjaga budaya ini dengan cara melestarikan dan mempelajarinya. Berikut adalah beberapa tarian asli Indonesia yang terkenal di dunia:

Tari Jaipong

Tari jaipong (hallojabar.com)

Jaipongan adalah tari yang terlahir dari kreativitas seniman asal bandung yang bernama Gugum Gumbira, ia terinspirasi dari kesenian rakyat yang salah satunya adalah kethuk tilu. Kethuk tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul pola pola gerak tari tradisional yang ada pada kliningan atau bajidoran. Sehingga dia dapat mengembangkan tarian atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan.

Tari jaipongan pada saat ini bisa disebut sebagai salah satu tarian khas Jawa Barat. Tarian ini terlihat pada acara-acara penting kedatangan tamu tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat. Meski tarian ini tergolong dalam golongan tarian yang masih berusia muda, tapi tarian ini sudah dapat menjadi tarian khas provinsi ini. Jaipong sudah dikenal di mancanegara sebagai tarian pergaulan. Gerakannya yang lincah dan atraktif membuat tarian ini banyak disukai.

Tari Saman

Tari Saman (pelita)

Aceh juga memiliki tarian yang terkenal hingga mancanegara, yakni Tari Saman. Tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan tari saman terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama music yang harmonis. Gerakan gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh terus menari dengan kompak mengikuti dendang lagu yang dinamis. Tak salah lagi jika tari saman banyak memikat hati para seni tari.

Tari saman dapat digolongkan dalam kategori tari pertunjukan karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa, atau acara tertentu. Tari saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan. Tari saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik. Karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan gerakan lainnya seperti gerak kireb, jinggang dan surang saring. Selain itu ada dua baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan semua penari saman harus menari dengan harmonis.

Tari Kecak

Tari Kecak (1001indonesia.com)

 

Lain lagi dengan tarian yang berasal dari Bali, yakni Tari Kecak. Tari kecak yang sering kita saksikan dikembangkan oleh salah satu seniman bernama Wayan Limbag. Bekerja sama dengan pelukis asal Jerman, Wayan Limbag menciptakan sebuah tarian berdasar pada tradisi Sang Hyan dan bagian cerita Ramayana. Wayan Limbag mempopulerkan tarian ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Balinya. Salah satu tempat di Bali yang masih mempertunjukkan tarian ini adalah Pura Luhur Uluwatu.

Tarian ini biasanya dimainkan oleh sejumlah penari yang umumnya pria antara 50 sampai 150 orang dengan durasi antara 45 hingga 60 menit. Tari Kecak umumnya mengeksposisikan instrument vocal pada penarinya dengan bunyi cak cak sambil mengangkat kedua tangan untuk mengiringi cerita epic Ramayana yang menjadi cerita utama dalam tarian ini.

Keunikan dari tari kecak ini adalah tarian yang tidak mengandalkan instrument alat music untuk mengiringi tarian, Melainkan paduan suara para penarinya. Irama bunyi cak cak cak ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan paduan suara yang indah dan khas.

Reog Ponorogo

Reog Ponorogo (1001indonesia.com)

 

Reog merupakan kesenian asli warisan leluhur Indonesia yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Kesenian Reog Ponorogo sampai sekarang masih aktif dan dikenal oleh seluruh rakyat Indonesia, bahkan wisatawan mancanegara. Tarian ini identik dengan kekuatan dunia hitam serta dunia mistis ketimuran dan kekuatan supranatural.

Salah satu pertunjukan yang ada pada Reog yakni mempertontonkan keperkasaan pembarong dalam mengangkat dadak merak seberat 50 kg yang digigit sepanjang pertunjukan berlangsung. Tidak hanya itu, seni Reog Ponorogo diiringi oleh beberapa gamelan seperti kempul, ketipung, angklung dan lain sebagainya.

Di dalam Reog Ponorogo juga ada warok tua, sejumlah warok muda, pembarong dan Prabu Klono Suwandono. Jumlah anggota Reog Ponorogo sekitar 20 hingga 30 orang. Sedangkan peran utama ada di warok dan pembarongnya.

Indonesia, negara dengan seribu budaya..

Selain Eko, Jecko, dan beberapa tarian di atas, Indonesia masih banyak mempunyai penari dan tarian lain yang merupakan aset bangsa. Indonesia adalah negara yang kaya akan seni dan budaya. Banyak tarian, lagu, pakaian, senjata, dan seni tradisional lain yang harus dilestarikan dan dijaga agar tidak diklaim oleh negara lain. Biarkan warga negara asing mempelajari budaya kita, dan kita harus lebih menguasai daripada mereka. Jangan sampai kita melupakan seni yang ada di negara kita hanya karena pengaruh budaya asing. Setidaknya kita sebagai warga negara Indonesia harus menguasai minimal satu tarian tradisional.

Sumber: asliindonesia.net

Selamat Hari Tari Sedunia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun