Dunia kuliner di Jogja itu tak akan habisnya untuk di bahas gaes. Menyandang kota pelajar dan mahasiswa, tentunya bisnis kuliner itu akan tetap terus ada dan berkembang. Tapi yang bertahan dan berkembang pesat salah satunya adalah Sate Ratu.Â
Ya Sate Ratu gaes, bahkan dalam blog kompasiana ini kalau tidak salah saya sudah menulis sampai 3 kalinya.Â
Mari kita flashback sejenak gaes, sebelumnya Sate Ratu yang kita kenal itu berada  di Jogja Paradise Food Court, Jl Magelang KM 6. Dan Sate Ratu sekarang berada di daerah Tiyosan Sudomukti Condong Catur Yogyakarta. Lebih jelasnya kaliam buka saja google maps ya gaes.Â
Singkatnya, Sate Ratu yang mempunyai fans wisatawan mancanegara ini adalah bisnis kuliner yang didirikan oleh pasangan suami istri, Fabian Budi Seputro dan Maria Watampone pada bulan Juli 2015. Kemudian kerjasama dengan rekannya yaitu Pak Lanang.
Pemberian nama warung dengan kata "ratu" dipilih karena mengandung unsur tradisional jawa yang kental, Â namun di sisi lain mempunyai makna kasta tertinggi yaitu makna premium. Ya memang jadi ratunya sate beneran gaes. Sejak 2017 saya tahu dan baru mencicipi tahun 2018 bareng keluarga Kjog dalan event Kjog dolan kuliner, ya saya anggap Sate Ratu ini primadonanya kuliner Jogja.
Title sukses pun juga tak mudah didapat gaes, saya pikir Sate Ratu ini konsisten banget dalam brandingnya lewat sosial media dan mempertahankan cita rasa khas yang berasal dari bumbu rahasia hehe.
Minggu lalu, saya mendapat kesempatan dolan kuliner lagi bareng Kompasiana Jogja, Kjog event ini juga merupakan reuni mbak mas yang sudah lama tidak berkumpul.
Tak hanya itu gaes, Sate Ratu sekarang juga lebih dikenal sebagai warung sate yang menguji kesabaran ya karena banyak orang rela mengantri sampai 1,5 jam lamanya untuk makan di warun ini. Tak hanya turis mancanegara tapi juga turis lokal dari berbagai kota pun menyambangi warung ini.
Tentunya Warung Sate Ratu ini masih dengan menu andalannya yaitu, Sate Merah, Sate Lilit Basah dan Ceker Tugel gaes. Warung Sate Ratu masa kini pun sudah mempunyai 60 an karyawan. Buka setiap hari Senin sampai Sabtu, tapi tidak melayani reservasi atau rombongan dalam jumlah banyak seperti bus besar. Karena saking banyaknya orang yang mau makan di sini maka pemilik warung ini mempunyai peraturan seperti ini.Â
Tamu Mancanegara terakhir yang menyambangi warung sate ini adalah dari mlnegara Nepal dan sudah lebih dari 80 an negara, yang mengenal Sate Ratu ini gaes. Bahkan ada cerita, kalau salah pelanggan mancanegara ini berasal dari negara Afrika yang sedang konflik.