"Hampir semua pandangan mata terpana saat Pak Bayu Wardhana live painting di kediamannya. Kami hanya bisa menggelengkan kepala dan menelan ludah melihat aksi beliau. Goresannya begitu unik seperti sedang mengaduk dan mengolah bahan untuk dijadikan "kue" dalam kanvas. Hanya dalam waktu 28 menit saja beliau menyelsaikan lukisan yang indah itu. It's so magnificent, saya pun mematung bak tersihir dan tak bisa berkata-kata lagi"
      Begitulah kira-kira gambaran suasana saat event Temu Tokoh Seni Jogja dan Lukis model bersama Pak Bayu Wardhana. Mengawali tahun 2022, keluarga Kolcai (Komunitas Lukis Cat Air Indonesia) Chapter Jogja mengadakan temu tokoh seniman Jogja dengan berkunjung ke ke House Bay yaitu kediaman Pak Bayu Wardhana pada Minggu (09/01/2022). Mungkin banyak dari kalian, wahai pembaca budiman yang belum tahu  siapa beliau, tapi kalau kalian menyukai dunia seni pastilah mengenal beliau  apalagi kalian yang sempat ke pameran UIN tempo hari pasti kalian sudah tahu karya beliau yang paling besar dan istimewa sekali.
      Jadi Pak Bayu ini juga terkenal dengan melukis on the spot, dengan menenteng canvas putih yang besar dan kardus berisi cat. Biasanya orang-orang akan langsung berdatangan dan melihat aksi beliau. Perawakannya sepintas sangar, rambut panjang dikucir, jenggot yang tebal dan kumisnya yang khas walaupun begitu, Pak Bayu pintar melucu seperti yang kami lihat dan mengobrol bersama di rumahnya.  Kami tertawa lepas karena beliau ini memang lucu dan gaya bicaranya yang spontan.
Wah ngomong-ngomong rumah beliau ini juga menarik loh, menurut keterangan pak Bayu, rumahnya itu kira-kira sehektar gaes dan ia beli saat masih muda. Rumahnya itu unik, masuk lorong garasi di depan mata sudah ada seperti studio lukis dan ruang makan yang suasana Jawa dan hangat. Rumah beliau ini cukup mudah dijangkau, ketik saja House Bay di goggle maps gaes langsung tertera.
Di sana, kami tak hanya mendengarkan cerita pengalaman hidup beliau dan melihat beliau live painting tapi kami juga melukis beliau. Terlihat ada yang memakai kertas besar seperti senior-senior Kolcai Pak Agus, Pak Alfi, Mas Damar dll. Ada juga yang memakai sketchbook, kertas ukuran 4. Macem-macem pokoknya, dengan gaya epic mereka sendiri-sendiri.
Ada hal istimewa lagi gaes saat kami berkujung ke rumah pak Bayu, kami dijamu makan siang. Baru saja mulai melukis, Bu June (istri pak Bayu) menyuruh kami rolasan alias makan siang. Makanannya enak-enak, seperti mangut lele, lele goreng, tempe goreng, sayur lodeh, sambel dll. Kami pun makan dengan lahap dan kenyang hehe. Setelah rolasan kami pun melanjutkan melukis sambil diiringi pak Bayu gitaran dan nyanyi-nyayi. Â Lukisan kami pun direview satu persatu agar kami bisa lebih baik lagi dalam membuat karya, apalagi saya masih harus banyak belajar hahaha.
