Mohon tunggu...
Yulia Sujarwo
Yulia Sujarwo Mohon Tunggu... Freelancer - History Enthusiast, host youtube channel @HistoricalInsight

history is my passion

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Mantan Manten": Drama Percintaan yang Dibalut Budaya Jawa

6 April 2019   14:26 Diperbarui: 6 April 2019   14:34 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah produksi Visinema Picture kembali mengeluarkan film terbarunya yang berjudul Mantan Manten. Film yang bergenre drama ini menampilkan Atiqah Hasiholan dan Arifin Putra sebagai tokoh utamanya. Mantan Manten menampilkan sudut pandang seorang wanita modern dan sukses yang memiliki watak kemauan keras dalam hidupnya. Dikemas dengan balutan budaya jawa yang kental membuat film ini sarat akan nilai positif dan unik serta berbeda dari film drama percintaan pada umumnya.

Jujur saja, ketika saya membaca judulnya dan melihat poster filmnya. Saya sempat mengira ini film percintaan yang receh dan biasa saja ternyata "wow" banget diluar ekspektasi saya. Sukses menguras emosi saya dan teman-teman. Saya melihat kanan kiri saya, wajah-wajah mbak-mbak Kjog family tampak sendu hehehe. Yes, kita nobar bareng hari Kamis lalu.  Well guys, do not judge it by cover.

Seperti dalam trailernya, film besutan sutradara yang bernama Farishad I. Latjuba ini menceritakan tentang seorang Yasnina seorang manajer investasi yang sukses dan ternama. Hidupnya terasa sempurna dengan karier yang cemerlang, harta melimpah, dan Surya tunangan yang tampan. Hidup perfect di ibukota Jakarta yang keras, mereka berdua pun merajut cinta dalam bergelimpangan harta.

Namun, segala kenyamanan hidup yang ia miliki harus berakhir, ketika ia dikhianati oleh Iskandar ayah Surya yang diperankan oleh Tyo Pakusudewo dalam sebuah kasus investasi palsu. Dalam sekejap, hartanya habis ludes. Betul-betul hilang sekejap "makless". Pemeran lain yang menjadi pelengkap film ini adalah  Ardy (Marthino Lio) sebagai asisten Yasnina yang setia dan baik, dan Budhe Marjanti yang diperankan oleh Tutie Kirana, Salma (Oxel Paryana), Asri Welas dan Darto diperankan oleh Dodit Mulyanto. 

Doc: Visinema
Doc: Visinema

Ada 3 poin dalam film ini yaitu:

1. Film yang berbalut budaya Jawa yang kental

So far, saya melihat film-film Indonesia jarang sekali yang menampilkan budaya Jawa. Padahal itu menjadi nilai lebih dari sebuah film. Film Mantan Manten mengingatkan dan mengajarkan kita bagaimana menjaga tradisi budaya pernikahan ala Jawa itu. Seni paes (rias pengantin) adat Jawa dikupas secara dalam melalui kisah Ibu Marjanti. Kisah di balik pembuatan paes yang sakral menjadi sisi menarik Mantan Manten.

Doc: Visinema
Doc: Visinema

2. Women's empowerment

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun