Mohon tunggu...
Yulia Sujarwo
Yulia Sujarwo Mohon Tunggu... Freelancer - History Enthusiast, host youtube channel @HistoricalInsight

history is my passion

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film "Mantan Manten": Drama Percintaan yang Dibalut Budaya Jawa

6 April 2019   14:26 Diperbarui: 6 April 2019   14:34 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

So, menjadi wanita harus menjadi sosok yang tangguh dan ketika tiba-tiba jatuh. Wanita harus tegar dan siap mempersiapkan langkah selanjutnya. Seperti dalam film ini, ketika Yasnina bertemu dengan Marjanti, seorang paes manten yang menjadi pemilik rumah yang dibeli Yasnina sejak beberapa tahun lalu. Tiba-tiba, diminta menjadi asisten pribadi seorang paes manten dan tinggal di rumahnya selama 3 bulan. Bisa dilihat dalam trailernya, dia belajar tentang merias pengantin, budaya  Jawa dan sebagainya. Melanjutkan hidup yang hancur di sebuah rumah di daerah Tawangmangu yang sejuk. That's heaven on earth

3. Ikhlas dalam Mencintai

Film ini juga menjelaskan bagaimana cara menata hati. Wanita mana yang tidak mau ditinggal tunangannya menikah dengan orang lain? Yah move on itu berat memang dengan hati yang sudah terkoyak-koyak. Well, ikhlas is the answer.

Film ini juga disertai adegan-adegan yang mengocok perut jadi tidak melulu serius dan tegang melihatnya. Salah satu hal yang menjadi menarik film ini juga tertampak pada adegan-adegan berbalut hal-hal mistis tapi syahdu dengan sebulan asap rokok. So jika masih penasaran, langsung aja beli tiketnya mas-mbak, om dan tante hehehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun