"Food  is an art and science. Just enjoy the secret recipe then it makes you happy. So food is just not eating but also experience" -- selfquote
"Maknyuss dan juicy banget!", Itulah pertama kali yang terucap ketika saya menyantap Sate Ratu. Pria berkaos hitam dengan sorot mata yang agak tajam itu tersenyum lebar dan seraya berkata "terima kasih mbak". Pria tersebut adalah owner Sate Ratu yang bernama Fabian Budi Seputro. Jujur, saya senang sekali ketika berkesempatan mencicipi hidangan yang unik tersebut bersama kawan-kawan dari Kompasianer Jogja pada tanggal 18 Agustus 2018 yang lalu.
Gigitan pertama yang maknyuss itu berhasil membuat lidah  saya terkagum-kagum. Sate opo iki? Kemudian saya mencoba menerka-nerka bumbu apa saja sehingga membuat sate ini berbeda dari yang lain. Ketika saya bertanya kepada Pak Budi tentang bumbu apa saja yang membuat sate ini istimewa. Beliau malah bilang, "saya tantang mbak untuk menebak".
Warung Sate Ratu yang berlokasi di Jogja Paradise Food Court, Jl Magelang KM 6 ini, Â sebelumnya berada di depan dekat dengan tempat parkir kendaraan tetapi kemudian pindah ke bagian belakang pojok sendiri karena tempatnya yang lebih luas dan nyaman.Â
Sampingya pun terdapat arena bermain utuk anak-anak yang cukup luas. Cocok dikunjungi beserta family. Warung ini buka setiap hari Senin hingga Sabtu mulai pukul 10 pagi hingga pukul 9 malam. Sate Ratu ini juga  melayani orderan melalui gojek/grab loh. Jadi mas mbak yang males keluar rumah atau kos bisa order lewat aplikasi go food dan grab food.
Well, sebelumnya saya tidak yakin ketika diajak Kompasianer Jogja ikut dolan kuliner ini karena saya tidak suka menyantap daging ayam. Bisa dibilang saya adalah seorang "half vegetarian". Tapi realitanya, saya malah ketagihan makan sate Ratu ini hingga saya tidak ingat sudah berapa tusuk sate yang saya santap hehe. Do you want to know more about Sate Ratu? Hingga membuat saya penasaran sampai detik ini ketika saya menulis tentang sate endes tersebut. Begini ceritanya.
Awal Mula Cerita tentang Sate Ratu
Sate Ratu yang mempunyai fans wisatawan mancanegara ini adalah bisnis kuliner yang didirikan oleh pasangan suami istri, Fabian Budi Seputro dan Maria Watampone pada bulan Juli 2015. Pada mulanya, warung ini berkonsep angkringan modern yang diberi nama Angkringan Ratu. Pemberian nama warung dengan kata "ratu" dipilih karena mengandung unsur tradisional jawa yang kental, Â namun di sisi lain mempunyai makna kasta tertinggi yaitu makna premium.
Well, seperti yang kita ketahui. Jogjakarta sejak dari dahulu kala terkenal akan angkringan dan warung rakyat ini menawarkan sesuatu yang beda. Â Murah memang harganya, Â tapi tidak murahan dari kualitas makanannya.
Angkringan Ratu menjual menu dari hasil olahan sendiri, tidak ada yang titipan seperti angkringan kebanyakan di Yogyakarta. Kala itu ada sekitar 21 menu yang ditawarkan di Angkringan Ratu.Â