All of Us are Dead (AOUAD) adalah series apokaliptik terbaru dari Korea Selatan yang telah berhasil menyita perhatian banyak penggemar. Series All of Us are Dead yang diadaptasi dari webtoon karya Joo Dong Geun ini menyuguhkan suasana mencekam yang luar biasa di sebuah sekolahan.Â
Ditambah lagi, dengan munculnya konflik tipis-tipis di antara beberapa karakter membuat penonton semakin geregetan ketika menyaksikan series All of Us are Dead.
Sinopsis Cerita
All of Us are Dead yang disutradarai oleh Lee Jae Kyoo ini berlatarkan di sebuah sekolah menengah atas, yakni SMA Hyosan. Cerita bermula ketika seorang guru sains, Lee Byeong Chan, melakukan eksperimen gila yang menyebabkan munculnya virus Jonas.Â
Pada awalnya, eksperimen tersebut ditujukan untuk putranya yang kerap menjadi korban bullying. Pikirnya, dengan menggunakan hasil eksperimen hormon tikus, putranya akan memiliki tubuh yang kuat untuk melawan para pelaku bullying atas dirinya. Namun sayangnya, hasil eksperimen tersebut berakhir naas. Putranya malah berubah menjadi zombie.
Adegan beralih ke sekolah. Tepatnya di sebuah laboratorium sains, tikus yang diuji coba oleh Lee Byeong Chan disimpan di ruangan tersebut. Pada suatu ketika, Hyeonju, seorang siswi masuk ke dalam lab sains karena mendengar suara-suara benturan, yang ternyata berasal dari tikus eksperimen tersebut.Â
Namun sayangnya, Hyeonju yang berniat bermain dengan tikus tersebut malah digigit oleh si tikus. Lee Byeong Chan yang mengetahui hal tersebut pun langsung bertindak mengurung Hyeonju karena dikhawatirkan akan menyebarkan wabah virus Jonas.Â
Desas-desus mengenao hilangnya Hyeonju pun semakin terdengar di telinga teman-temannya. Isu yang beredar, Hyeonju diculik dan disekap oleh guru sains, Lee Byeong Chan.Â
Namun, ketika pelajaran bahasa Inggris, tiba-tiba Hyeonju datang dengan hidung, mulut, dan dahi berdarah, sementara tubuhnya juga lemas hingga tak sadarkan diri di depan kelas.Â
Hyeonju kemudian dibawa ke UKS oleh guru bahasa Inggris, Bu Park, dan beberapa siswa, yaitu On Jo, I Sak, dan Su Hyeok. Akan tetapi, ketika sudah sampai di UKS, Hyeonju menunjukkan gejala aneh. Suhu tubuhnya sangat rendah tetapi ia merasa kepanasan.Â
Selain itu, ia juga menunjukkan gejala seperti ingin menggigit siapa pun yang ada di dekatnya. Alhasil, secara tidak sadar, perawat UKS pun tergigit. Dari situlah wabah menyebar danÂ
Ketika wabah zombie mulai menyerang, kita akan diajak untuk fokus pada beberapa karakter sekumpulan anak kelas sebelas, yakni On Jo, Cheong San, Su Hyeok, Nam Ra sang ketua kelas, Gyeong Su, Na Yeon, Dae Su, dan beberapa lainnya.Â
Mereka bersembunya di dalam kelas ketika zombie berdatangan. Di situlah konflik-konflik kecil ala remaja bermunculan, mulai dari saling ejek, egoisme di antara karakter, hingga saling tuduh yang berakibat pada kematian Gyeong Su.
Cerita terus berlanjut sejalan dengan semakin banyaknya manusia yang berubah jadi zombie. Siswa-siswi ini pun harus mencari berbagai cara untuk mempertahankan diri.Â
Berbagai cara mereka coba, seperti berpindah tempat sembunyi, menuju ke atap gedung untuk mencari pertolongan, hingga berusaha keluar dari  gedung sekolah.Â
Namun sayangnya, upaya-upaya tersebut tidak sepenuhnya berhasil. Meskipun mereka pada akhirnya dapat ke luar gedung, tetapi selalu ada individu yang terkorbankan, dan jumlah dari mereka pun terus berkurang, hanya menyisakan On Jo, Su Hyeok, Nam Ra (yang berubah menjadi manusia setengah zombie), Dae Su, Jang Ha Ri, Min Ji, dan Hyo Ryeong.
Mereka berhasil selamat setelah pasukan militer melakukan ledakan di beberapa titik guna memusnahkan para zombie. Mereka kemudian dievakuasi ke tempat karantina bersama selama beberapa bulan. Begitulah cerita mulai berakhir.Â
Dan finalnya, murid-murid SMA yang berhasil selamat tadi diam-diam pergi ke atap gedung sekolah karena dari kejauhan terlihat ada cahaya api. Dan yap, ternyata di sana ada Nam Ra, cewek ketua kelas yang menjadi manusia setengah zombie.
Siswa SMA vs Zombie dan Ujian Rasionalitas
Series All of Us are Dead bisa dikatakan cukup berbeda dengan series atau film apokaliptik Korea Selatan lainnya. Pasalnya, series ini bercerita tentang anak-anak SMA -- yang kategorinya masih remaja -- dalam menghadapi serbuan zombie.Â
Peran yang berfokus pada anak-anak SMA ini tentu menarik karena series ini seolah memberikan gambaran bagaimana remaja-remaja tersebut bertindak dan berpikir dalam situasi yang mencekam akibat wabah zombie.
Dengan dibumbui pergesekan-pergesekan ala remaja, series ini memberikan gambaran pada penontonnya bahwa remaja juga bisa memainkan rasionya dalam mengambil keputusan untuk mempertahankan hidup.Â
Hal tersebut bisa dilihat misalnya ketika mereka memutuskan harus menunggu regu penyelamat atau mencari tempat persembunyian yang lebih aman. Suatu hal yang dilematis yang menentukan hidup dan mati, tetapi mereka mampu memilih jalan yang dirasa tepat dan minim risiko.
Selain itu, series ini juga mengajarkan betapa pentingnya bekerja sama dan berjalan bersama di tengah situasi yang tidak baik-baik saja. Mereka mengajarkan bagaimana seharusnya sikap yang ditunjukkan, menghilangkan egoisme dan saling melindungi satu sama lain.Â
Meskipun, ada beberapa part yang terkesan menunjukkan egoisme beberapa karakter, seperti Na Yeon dan Ji Min. Menariknya, karakter-karakter yang dapat dikatakan egois atau jahat seolah diberikan balasan. Mereka satu per satu berubah menjadi zombie.
Series Bertabur Bintang Muda
Di lihat dari sisi pemainnya, series All of Us are Dead terbilang cukup berani. Mengapa demikian? ya, karena para pemain yang dipilih notabene adalah para aktor muda generasi Z. Meski demikian, acting mereka tidak dapat diragukan, bukan?Â
Masing-masing dari aktor muda tersebut menunjukkan kepiawaiannya dalam seni peran. Bahkan, karakter Na Yeon yang egois dan hanya berlindung di balik orang lin pun mampu membuat penonton geregetan dan kesal. Tandanya, pemain tersebut berhasil memerankan karakter Na Yeon.
Series yang tayang di Netflix pada tanggal 28 Januari lalu ini sangat worth to watch. Yap, bagi penyuka genre apokaliptik, series ini bisa jadi opsi terbaik selain series Happines, Kingdom, dan Film Train to Busan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H