Mohon tunggu...
Yulia Mbolik
Yulia Mbolik Mohon Tunggu... Jurnalis - Indonesia

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Pupuk Organik

8 Februari 2021   09:22 Diperbarui: 8 Februari 2021   10:30 1801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanaman pisang bisa dikatakan sebagai tanaman yang serba guna dimulai dari akar, umbi (bonggol), batang, daun hingga kulit buah nya dapat digunakan untuk berbagai keperluan kebutuhan masyarakat. Sebagian besar kulit pisang masih dibuang dan berakhir dengan penumpukan limbah pertanian, maka  sering menyebabkan pencemaran lingkungan. Seiring dengan peningkatan produktivitas dan semakin meningkatnya minat konsumen terhadap buah pisang, maka hal tersebut berkaitan erat pula terhadap sisa hasil dari kegiatan produksi atau limbah yang dihasilkan dari pisang. 

Kulit pisang kebanyakan masih merupakan limbah pertanian yang dibuang begitu saja sehingga sering menimbulkan pencemaran lingkungan. Oleh sebab itu perlu dicarikan solusi penanganannya dengan dimanfaatkan menjadi suatu bahan atau produk makanan oleh industry, sebelum nya kulit pisang adalah limbah yang mencemari udara karena menimbulkan bau tidak sedap dan mengurangi keindahan lingkungan. Dibalik itu semua, ternyata kulit pisang bisa dimanfaatkan sebagai limbah organik dengan diolah menjadi pupuk organik karena menyediakan unsur hara bagi tanaman.  

Kulit pisang yang telah menjadi limbah biasanya hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak dan kini mulai dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan pupuk. Upaya tersebut dilakukan untuk mengurangi atau mengantisipasi dampak yang akan terjadi jika kulit pisang dengan hasil produksi yang besar hanya akan menjadi tumpukan sampah yang menggunung dan pada akhirnya akan berdampak pada polusi udara dan sumber penyakit.

Adapun kandungan yang terdapat di dalam kulit pisang kaya akan potassium, yang merupakan nutrisi utama yang dibutuhkan tanaman. Kandungan kulit pisang kering mengandung sekitar 42% potassium lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang (kotorang hewan) yang hanya 0,2% saja. Selain itu kandungan kalium yang terdapat dalam kulit pisang sangat penting untuk membantu mendistribusikan air dan nutrisi antar sel tumbuhan. Efeknya membuat tanaman lebih sehat, menghasilkan lebih banyak bunga dan memiliki warna yang menarik, tanaman juga menjadi lebih sehat, lebih kuat dan lebih tahan terhadap penyakit. Kalium juga telah terbukti meningkatkan ukuran buah tanaman dan memperbanyak biji. 

Kalium dalam kulit pisang juga membantu perpindahan air antar sel tumbuhan dan melindungi tumbuhan dari penyakit. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme sehingga meningkatkan kualitas tanah. Hal ini didukung oleh penelitian dari Sriharti dalam Prosising Seminar Nasional Bidang Teknik Kimia dan Tekstil, di Yogyakarta bahwa limbah kulit pisang merupakan substansi organik yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompos, nisba C/N awal untuk bahan kompos adalah antara 30 -- 50,  nisba C/N limbah pisang ambon 35 dan pisang raja 21, namun bila dilihat dari kadar Nitrogen dalam pembuatan kompos perlu ditambahkan kandungan Nitrogen yang lebih tinggi yaitu kotoran kambing, dimana kandungan Nitrogen total sebesar 1,16 % dan dedak dengan kandungan Nitrogen total sebesar 2,29 % yang juga berguna sebagai penggembur.

Umum nya dalam proses pembuatan bahan pengomposan dari kulit pisang ditambahkan EM-4 yang mengandung lactobacillus, bakteri fotosintetik, dan actinomycetes yang berperan untuk mempercepat proses penguraian bahan organik. Walaupun kulit pisang tidak mengandung unsur nitrogen, namun mengandung selulosa yang dapat digunakan bakteri sebagai sumber energi untuk menghidrolisis senyawa kompleks menjadi nitrogen. 

Dengan adanya pemanfaatan limbah kulit pisang, bisa dijadikan peluang untuk masyarakat yang ingin bekerjasama dengan industri rumah tangga yang mengolah buah pisang dengan penyediaan bahan baku limbah dari kulit pisang tersebut akan lebih baik karena tidak dibuang ke tempat sampah, Melainkan diolah lagi dengan memanfaatkan nya sebagai pupuk organik untuk menjaga lingkungan supaya bebas dari masalah kesehatan yang ditimbulkan dari limbah yang ada dan membuat masyarakat lebih terlatih dalam memanfaatkan limbah organik yang ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun